41

5.1K 718 44
                                    

"Jay, masuk kuliah kapan?" tanya Arin yang sedang sibuk mengoles roti dengan selai. Jayden memang memutuskan untuk menginap selama beberapa hari di rumah orangtuanya. Alasannya, karena dirinya terlalu kesepian. Jake dan Shaka sudah disibukkan bolak-balik Bandung untuk mencari rumah kontrakan.

"Masih lama, Kak. Mungkin sebulanan lagi?"

"Udah nyiapin semuanya?"

"Udah dong. Tinggal update informasi lebih lanjut aja."

"Udah punya teman belum?"

"Masih satu. Itupun kating." Kating yang dimasuk Jayden itu adalah Daniel. Kebetulan sekali mereka satu almamater. Hal itu membuat keduanya semakin dekat. Tidak jarang Daniel mengajak Jayden untuk melihat-lihat kampus.

"Jayden, kamu sibuk ngapain sih? Itu susunya diminum." Arin melihat adik semata wayangnya tengah disibukkan dengan ponselnya. Susu dan rotinya masih utuh, belum dimakan sama sekali.

"Sebentar. Aku masih harus ngurus sesuatu." jawab Jayden tanpa mengalihkan fokusnya pada ponsel.

"Ngurus apa sih?" Setelah suapan terakhir, Arin bangkit dan menggeser duduknya menuju Jayden. Ia melihat layar ponsel Jayden yang menunjukkan situs booking tiket.

"Ngapain kamu cari-cari tiket pesawat?"

"I wanna visit her. Lima hari lagi hari jadi pernikahan aku sama Noelle."

"Aaa. Kamu kangen banget ya sama istri kamu?"

"Pasti lah itu."

"Udah izin mami sama papi?"

"Udah, Kak."

"Berangkat kapan?"

"Lusa." Setelah sudah selesai dengan urusan tiket, Jayden menyimpan ponselnya. Ia langsung memakan sarapannya dengan cepat.

"Jangan cepet-cepet makannya. Keselek bisa memicu kematian loh."

"Berisik. Sana pergi."

Arin berdiri, lalu mengecup pipi adiknya singkat sebelum berlari ke luar rumah.

"Dasar kakak gak tahu umur. Hati-hati, jangan ngebut." teriak Jayden. Meskipun kakaknya itu menyebalkan, tapi Jayden sangat menyayanginya.

Jayden menyudari acara sarapannya, kini ia naik menuju kamar untuk menyiapkan apa saja yang harus ia bawa ke Jepang.

Ia sangat merindukan istrinya itu. Sudah satu tahun lamanya mereka tidak bertemu. Dan, alasan lain mengapa ia ingin cepat-cepat bertemu Noelle adalah karena Jayden penasaran mengenai cinta pertama istrinya dulu.

.

Siang hari ini, Noelle sedang berada di auditorium kampus. Ia mengikuti sebuah seminar yang membahas tentang kompetisi esai nasional dimana sang juara akan mendapatkan beasiswa selama dua tahun.

Noelle sibuk mencatat apa yang profesor katakan di depan sana. Namun, sebuah tepukan pelan di pundaknya membuat aktivitasnya terhenti. Noelle otomatis menoleh. Dilihatnya seorang laki-laki yang mungkin lebih tua darinya, berwajah menggemaskan dengan dua gigi kelincinya. Namun, fokus Noelle justru teralihkan pada lengan lelaki itu yang penuh tato.

 Namun, fokus Noelle justru teralihkan pada lengan lelaki itu yang penuh tato

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh My Jay (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang