24.

4.7K 707 80
                                    

"Selamat untuk juara kelas kita."

"Cie Javier sama Ela rankingnya jejeran." sorak salah satu teman sekelasnya pada dua orang yang sedang duduk bersebelahan.

Pagi itu, nilai ujian kenaikan kelas baru saja keluar. Javier berhasil mempertahankan peringkat satunya, dan Noelle selalu menjadi yang kedua.

"Kalian berdua tuh udah cocok banget sih. Selalu nempel, sampai-sampai ranking pun ikut nempel." tambah teman sekelasnya yang lain.

Noelle dan Javier hanya membalasnya dengan senyum canggung. Tidak tahu harus bagaimana.

"Makasih ya temen-temen untuk ucapan selamatnya." Balas Javier ramah.

"Makasih kembali. Semoga makin nempel ya. Jadian sana."

Mendengar respon teman-temannya, Noelle melotot. Apa-apaan itu. Jadian? Mereka masih duduk di bangku SMP tahu apa soal masalah hati begitu.

"Udah, kamu gak usah dengerin mereka. Kan suka banget godain kita." tenang Javier.

"Padahal kita kan temenan."

"Kalau mau jadi lebih dari temen juga gak apa-apa." Javier tersenyum menggoda.

"Masih kecil, Javier. Belum waktunya. Mending kita belajar supaya kelas delapan nanti, kita dipilih jadi club anak olimpiade."

"Belajar terus kan membosankan, Neno."

"Kamu mah udah pinter makanya bisa bilang gitu."

"Neno kan juga pinter."

"Tapi Javier lebih pinter."

"Nilai IPS Neno lebih bagus dari Javier."

"Tapi rata-rata nilainya lebih tinggi punya kamu, Javier." Noelle memperhatikan rapornya dengan cemberut.

Javier tidak tahu harus menghibur Noelle dengan cara apa lagi. Akhirnya ia memilih untuk mengalihkan topik.

"Oh iya, mau ikut Javier ngajar les lagi gak? Anak-anak kangen loh sama kamu. Setiap les selalu tanya kakak cantik kemana."

"Jadi, aku cantik?" Mata Noelle langsung berbinar. Aa, Javier sangat gemas dengan perempuan di sebelahnya ini.

"Kata anak-anak begitu."

"Kalau menurut kamu?"

"Apa?"

"Neno cantik gak?"

"Hmm. Gimana ya? Aku gak bisa jawab."

"Kok gitu?" Protes Noelle.

"Soalnya lebih susah dari matematika, Neno. Aku gak tahu harus pakai rumus apa."

Noelle memukul lengan Javier dengan kotak pensilnya.

"Dasar anak pinter! Semuanya aja pake rumus."

Javier memegangi lengannya. Tidak sakit sih karena Noelle memukulnya pelan sekali. Ia lalu memperhatikan Noelle yang masih cemberut.

"Iya, Neno."

"Hah?"

"Menurut Javier, Neno cantik." ucap Javier sambil mengacak rambut Noelle gemas.

Oh My Jay (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang