34.

4.5K 706 78
                                    

Noelle dan Jayden sudah sampai di hotel bintang lima yang sebelumnya sudah disewa oleh Jayden.

Jayden memperhatikan Noelle yang tengah mengamati sekitar.

"Ada apa?"

"Padahal hotelnya bagus loh. Kok sepi banget ya?"

Ya iya lah sepi, orang udah gue booking, batin Jayden.

"Hmm, ya udah lah gak usah dipikirin, mending masuk." Jayden menggandeng tangan Noelle untuk memasuki hotel.

Di sepanjang lobby, Noelle terperangah ketika melihat para pegawai hotel menyambut kedatangannya dengan Jayden.

"Jay, apa ini bagian dari service nya? Apa gak berlebihan?" Bisik Noelle.

"Enggak. Emang ini bagian service mereka kok." Jawab Jayden santai sambil tersenyum sopan pada para pegawai hotel.

Jayden dan Noelle memasuki lift karena kamar mereka ada di lantai kedua.

"Jay, kamu beneran mau kita nginep di hotel ini?" Noelle menahan tangan Jayden setelah keluar dari lift.

Jayden otomatis berbalik dan memegang kedua bahu Noelle. Menyalurkan ketenangan agar istrinya tidak perlu khawatir.

"Astaga sayang, kamu gak perlu khawatir. Ini hotelnya ratingnya bagus kok. Percaya sama aku ya. Jangan pikirin apa-apa, cukup nikmatin aja oke."

Noelle mengangguk. Lalu, tiba-tiba saja sebuah spekulasi muncul di kepalanya.

"Jay, jangan bilang kamu..." Noelle menghentikan kalimatnya.

"Iya." jawab Jayden seolah tahu arah pembicaraan Noelle.

"Jay, beneran? Kamu sengaja booking hotel ini?"

"Hmm. Ya udah aku jujur aja nih ya. Iya. Aku emang sengaja booking ini hotel biar kita bisa nyaman berdua."

"Jay, aku tahu kamu kaya, tapi bukannya ini butuh banyak uang?" Noelle menatap Jayden khawatir.

"Nanti malem aku ceritain semuanya. Intinya aku sama sekali gak minta uang papi atau mami buat ini. Karena aku mau nyenengin kamu pakai usahaku." Jayden mengusak gemas rambut istrinya lalu melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Noelle yang masih cengo tidak percaya.

"Oh iya, satu lagi. Biar liburan kita bener-bener berhasil. Kita sepakat buat matiin hp untuk sehari ini aja." ucap Jayden tanpa berbalik.

.

Jake dan Shaka kini sedang terduduk di ruang tunggu rumah sakit. Lebih tepatnya keduanya sedang dilanda khawatir dengan keadaan teman baru mereka yang sekarat di dalam sana.

Mereka berdua yang membawa Haris ke rumah sakit. Jadi, ketika Shaka dan Jake dalam perjalanan pulang setelah futsal, kebetulan mereka melewati jalanan sepi untuk menghindari macet. Namun, di tengah jalan ia menemukan Haris yang sudah dalam keadaan tergeletak penuh darah dan luka lebam.

Akhirnya, mereka segera menghubungi ambulan untuk membawa Haris ke rumah sakit. Tidak lupa mereka menghubungi polisi agar kejadian ini segera diselidiki.

"Dimana anakku?" Jake dan Shaka langsung bangkit ketika menemukan wanita yang mereka yakini ibu Haris tengah terisak sambil berlarian.

"Tante, Haris sedang ditangani. Tante duduk di sini dulu ya, kita berdoa sama-sama untuk keadaan Haris." Tenang Jake sambil menuntun ibu Haris untuk duduk.

Ibu Haris terus menangis kencang. Jake dan Shaka hanya diam karena mereka tahu tidak ada gunanya memberi semangat di saat seperti ini.

Lalu, pintu ruangan terbuka. Terlihat seorang dokter yang menangani Haris keluar dari sana.

Oh My Jay (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang