Sudah selama sebulan ini Noelle berada di Indonesia, tepatnya di kediaman mamanya. Begitu juga dengan Jayden yang harus ikut tinggal di sana. Sesekali mami Jayden juga berkunjung ke rumah besannya untuk menengok anak dan menantu kesayangannya itu. Kandungan Noelle yang berusia dua bulan masih sangat rentan membuat kedua ibunya itu menjadi posesif.
Seperti saat ini, Noelle tengah mencuci piringnya sendiri. Lalu...
"ASTAGA ELA. KAMU LAGI NGAPAIN??? DUDUK AJA YA. BIAR MAMI YANG CUCIIN." Clara yang baru saja datang berkunjung langsung berlari mengambil alih pekerjaan Noelle.
Noelle terkejut bukan main karena teriakan membahana Clara memenuhi pendengarannya. Ia hanya pasrah ketika Clara mengambil piring-piring yang sedang ia cuci.
"Kamu duduk aja ya, Sayang. Lihat aja di sana ya. Sho sho."
"Mami, padahal aku cuma cuci piring loh. Mami berlebihan."
"Eits.. Ini demi kebaikan kamu, Sayang. Biar maminya Jayden kecil gak kecapekan. Biar bayinya sehat. Nurut ya."
"Ya udah, kalo gitu Noelle mau bikinin minum mami aja ya. Mami mau minum apa?" Noelle baru saja berjinjit untuk membuka laci dapur, namun Clara lagi-lagi melarang.
"ELAAA. Astaga, kamu udah duduk aja ya. Nanti mami bisa bikin minuman sendiri kok. Udah ya. Ela duduk ya." Clara menuntun menantunya untuk duduk di kursi meja makan.
"Ela diam ya. Di sini aja oke?"
"Iya, Mi."
Noelle pasrah. Duduk manis dengan berat hati sambil memainkan ponselnya. Sesungguhnya ia sangat bosan. Ingin rasanya ia membersihkan kamar, menata rak buku atau sekadar membantu mamanya berkebun. Tapi, kedua orang tuanya itu tidak akan pernah membiarkannya.
"Ela, udah minum susunya?" Clara yang sudah menyelesaikan pekerjaannya langsung duduk tepat di depan menantunya.
"Udah kok, Mi. Tadi sewaktu sarapan sekalian."
"Dibuatin siapa?"
"Jay."
"Oh oke. Kirain bikin sendiri, nanti mama amuk tuh si Jayden kalo sampe kejadian."
Noelle tertawa menanggapi ibu suaminya yang menurutnya lucu.
"Ela kok lesu gitu. Kenapa?" Clara menyadari wajah menantunya yang memang terlihat lemas. Ia tertawa, tapi tawanya tidak bertahan lama.
Noelle yang sedang diperhatikan oleh Clara segera menimbang-nimbang. Apakah ia harus berterus terang dengan apa yang dirasakannya saat ini. Jujur saja ia bosan karena dilarang ini itu.
"Jujur ya, Mi. Ela tuh bosen banget."
"Maksudnya?"
"Mami sama mama posesif banget. Akunya gak dibolehin ngapa-ngapain." jujur Ela pada akhirnya.
"Hmm. Gini ya kalo punya menantu independen, disuruh diem aja gak mau." canda Clara yang diakhiri kekehan.
"Begini ya, Nak. Ini kan kehamilan pertama kamu. Kami sebagai orang tua cuma bisa mengusahakan yang terbaik buat kamu. Ini semua juga demi kebaikan kamu, Sayang." Clara mengusap lembut rambut Noelle yang tergerai. Semenjak hamil, Noelle sering sekali membiarkan rambutnya tergerai.
"Tapi, aku bosen banget, Mi. Sebelumnya Ela minta maaf ya karena kesannya gak ngehargain usaha mami. Padahal niat Mami baik."
"It's okay. Wajar, karena kamu belum terbiasa. Jadi, mami mau kamu nurut ya Sayang. At least, sampe Jay kecil lahir. Oke?"
"Iya, Mi." Noelle akhirnya mengiyakan walaupun hatinya sedikit memberontak.
"Gini deh. Biar Ela ga stress, gimana kita bikin jadwal hangout berdua. Atau sekalian kamu mau ikutan senam hamil di teman mami? Hitung-hitung biar bisa cari pengalaman di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Jay (REVISI)
FanfictionNoelle Artajaya atau biasa dikenal sebagai Ela merupakan putri sulung dari keluarga Artajaya. Ia dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik agar bisa menjabat posisi CEO dari salah satu cabang perusahaan ayahnya. Bukannya lelah, Noelle yang memang...