Keheningan menghiasi dua manusia yang sedang berada di dalam mobil. Jayden fokus menyetir sedangkan Noelle tengah mengotak-atik ponselnya. Sebelumnya Noelle menyarankan Jayden untuk menaiki taxi saja, namun Jayden keukeuh untuk menyewa mobil. Bukan apa-apa, ia hanya ingin bebas berdua dengan Noelle.
Sepanjang perjalanan, tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara, hingga Noelle mulai menyadari kejanggalan itu. Ia melirik Jayden yang masih menunjukkan muka datarnya.
"Diem aja dari tadi."
"No, Im fine."
"What's wrong, Jayden?"
"Enggak. Just little bit tired."
"Seriusan?" Noelle memberi tatapan tidak percaya, sehingga Jayden membalasnya dengan senyuman tipis. Meyakinkan istrinya jika ia mengatakan apa adanya.
"Oke. Nanti di apartemen kamu langsung tidur aja." balas Noelle. Lalu, tidak ada lagi percakapan di antara mereka.
Hingga mobil Jayden memasuki basement apartemen Noelle. Mereka berdua turun, dengan Jayden yang sibuk menyeret kopernya.
"Jangan jalan duluan." ucap Jayden menghentikan Noelle yang beberapa langkah di depannya.
"Kenapa?"
"Gandengan." Jayden menghampiri Noelle. Lalu, salah satu tangannya segera menggenggam jemari Noelle.
"Dasar manja." Noelle tersenyum geli.
Sesampainya di depan pintu apartemen, Noelle segera memasukkan password. Dan, pintu pun terbuka. Noelle menarik gagang pintu dan matanya membola ketika menemukan pemandangan di depannya.
Jayden di belakangnya juga sama. Melotot tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Adiknya dengan Hana, temannya sendiri tengah berciuman di ruang tengah. Sepertinya mereka terlalu menikmati hingga tidak menyadari kedatangan Noelle dan Jayden.
"ASTAGA.. INI APARTEMEN BANYAK SETANNYA YA." teriakan Noelle langsung membuat Riki dan Hana terpaksa mendorong satu sama lain. Mereka berdua otomatis merasa sangat malu karena tertangkap basah.
"Kak Ela. Kok udah dateng?" Noelle mengangkat alisnya tidak mengerti. Pertanyaan konyol macam apa itu.
"Oh jadi lo berharapnya kakak gak pulang, biar bebas. Sampe bablas gitu maksudnya?"
"Gak gitu..." Riki menggaruk tengkuknya yang gatal.
"Eh, Bang Jayden udah dateng." sapa Riki mengalihkan pembicaraan.
"Hm. Gue tidur dulu ya. Capek." Jayden mengusap kepala Noelle pelan sebelum masuk ke kamar.
Kini tinggallah Noelle, Hana dan Riki di ruang tengah.
"So, kalian. Would u mind telling me about your relationship?" ucap Noelle santai.
.
"Jadi, kalian pacaran udah lama? Dan gak bilang??? Astaga Riki. Lo juga, Han. Dipacarin adek gue kenapa gak cerita. Astaga.." omel Noelle memenuhi ruangan.
"Kan kak Ela gak berhak tahu." ucap Riki santai.
"Oh gitu. Ya udah gak gue restuin noh hubungan lo."
"Kak Ela jangan gitu."
"Ela, please. Oke, kita minta maaf karena jadian diem-diem. Nah sekarang lo udah tahu kan? Oke, clear." tambah Hana.
Noelle menarik napasnya pasrah. Ia memijit pelipisnya pelan.
"Hm. Okay." ucap Noelle dengan senyuman tipis.
"Jadi gimana? Direstuin gak?" tanya Riki.
"Iya. Riki, makasih ya." Riki yang mengerti arah pembicaraan Noelle hanya tersenyum. Lalu ia duduk di sebelah kakaknya, memeluknya dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Jay (REVISI)
FanfictionNoelle Artajaya atau biasa dikenal sebagai Ela merupakan putri sulung dari keluarga Artajaya. Ia dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik agar bisa menjabat posisi CEO dari salah satu cabang perusahaan ayahnya. Bukannya lelah, Noelle yang memang...