Choi San.

949 108 3
                                    

Happy Reading. . .




Jika ditanya, apakah aku mencintai lelaki itu? tentu saja jawabannya, TIDAK. Entahlah, mengapa keluargaku  sangat mudah diluluhkan oleh monster seperti dia. Ia, Choi San, suamiku. Kami menikah setahun yang lalu, dari awal rumah tanggaku memang sudah berantakan. Aku tidak mencintainya, ini hanya demi kakakku. Untuk kakakku, aku akan berkorban apapun itu.


San, dia tampan, sangat sempurna. Tapi, kenapa dia terlihat seperti monster bagiku? Aku tau kakakku salah, tapi dia sudah membayar semuanya dan sudah pergi jauh di atas sana. Begini, Kakak laki-lakiku menjalin hubungan dengan kakak perempuan San, saat itu kakakku mabuk. Dan yaa, begitulah. Kakakku Dowon tidak salah! dia hanya mabuk, lagi pula kenapa kak Tara mau saja berhubungan dengan kakakku meski belum menikah dan parahnya kakakku juga tidak sengaja. Apa aku salah? Aku yang membayar semua ini rupanya.

Orang tuaku tidak merestui hubungan mereka, dilihat dari kelakuan Tara yang selalu menjelek-jelekkan kakakku di depan semua orang seakan hanya kak Dowon yang salah. Kakakku mengalami gangguan mental hanya karena itu, akhirnya dia menulis semua surat warisan hartanya hanya untuk Tara. Kemudian, membunuh dirinya sendiri. Aku kesal. . .


Kakakku sudah membayar semua hutangnya, nyawa dan mimpinya dari kecil sudah ia korbankan demi kebahagian Tara, meski Tara mulai perlahan membencinya. Kakakku sudah tidak sakit lagi sekarang. Dan aku, harus menggantikan dia.


San, awalnya aku tidak tau dia adik dari Tara. Lalu, menikahiku. Tak apa, karena orang tua ku menganggap dia baik jadi ku terima saja. Aku pun mulai membuka hati untuknya, tapi setelah aku tau.

Keluarganya adalah penyebab kakakku bunuh diri.


Keji, hanya itu yang terlintas di benakku. Setelah membuat kakakku pergi selamanya, beraninya dia menyatakan cintanya. Kenapa aku terlambat tau?.


Aku menghabiskan hari-hariku dengan melukis, obatku untuk sementara waktu mungkin hanya ini. Aku menggunakan kamar terpisah sejak menikah, orang bilang kami adalah pasangan yang cocok. Hah apa-apaan, mendengarnya saja aku sudah ingin muntah hahah.
San adalah pria yang dingin dan tentunya juga kasar. Ya, aku tau dia muak dengan sifatku. Tapi mau bagaimana lagi, aku mengajaknya bercerai saja dia sudah memukulku. Intinya begini, dia pria yang toxic dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua yang ia inginkan, sekalipun harus membunuh orang itu.

Aku meneteskan air mata, aku merindukan kakak.

"Kakak, bagaimana caranya agar aku keluar dari lingkaran ini? Ini, tidak bersudut sedikitpun." Aku mengusap wajah kakak yang sedang aku lukis, sangat tampan.


"Y/n" aku terlonjak kaget, ah pria monster itu lagi.


"Melukis apa hm?" Ya, aku tau betul dia benci kakakku. Dia hanya menyayangiku, tapi tidak keluargaku. Aku segera menutup rapat lukisan itu.


"Ahh, n-nggak. . .ini bukan apa-apa kok"


Imagination(You x Kpop Idol's) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang