Happy Reading...
•
•
•Hidup di dalam dilema, bagai mimpi di siang bolong. Seketika bangun, lelah, remuk, sedih, semuanya campur aduk. Kira-kira begitulah Syilla, gadis dua puluh satu tahun berparas cantik.
Syilla berada diambang kebingungan, antara memilih memperjuangkan hidup atau mengakhiri semuanya tanpa rasa sakit. Dahulu, Syilla anak yang ceria. Ketika kekasih datang ke kehidupan Syilla, hidupnya semakin berwarna. Bagaimana tidak? Hidup Syilla selalu diisi dengan gelak tawa setiap harinya, bak manusia paling bahagia di dunia.
Namun badai menghantam.
Lee Jeno, sang kekasih ahh tidak, sang tunangan. Hubungan yang mendekati jenjang pernikahan dipermainkan begitu saja olehNya, apakah itu pantas?
Jeno sering kali mengabaikan Syilla dengan alasan 'sahabat aku sakit'. Ya, memang Jeno punya sahabat sedari kecil. Apakah sahabat berlawan jenis akan berlangsung tanpa adanya cinta? Mustahil.Lea, sahabat kecil Jeno. Pengidap lemah jantung, Lea divonis sakit beberapa tahun belakangan. Maka dari itu Jeno selalu menemani Lea tanpa pandang waktu, silih waktu berganti, Syilla mulai dianggap abu-abu oleh Jeno. Apakah itu pantas?
Tak jarang, Syilla juga menemani Lea. Tak jarang juga Syilla menyaksikan dua orang itu saling bersikap layaknya pasangan bahagia. Perih? Entahlah, Syilla bingung.Lalu, badai kembali menghantam.
Beberapa bulan belakangan, Syilla divonis mengidap kanker otak stadium II.
Rambut Syilla perlahan mulai berguguran, namun Syilla tetap diam. Syilla berusaha menyembunyikan semua ini dari Jeno, juga dari Lea. Ia tidak mau memberi beban kepada Jeno, cukup Jeno merasakan sakit dari Lea. Jangan sampai Jeno tau hal ini.
Juga orang tua Syilla, yang sudah pergi selamanya. Hanya seorang kakak yang berada di sisinya sekarang.Hingga waktu pun berjalan seperti tidak terjadi apa-apa...
"Argghh pusing banget" Syilla memijat pelan pangkal hidungnya. Darah kembali mengalir dari hidungnya, "Yahh tissue nya habis"
Syilla keluar dari kamarnya sembari menerka darah yang terus mengalir dari hidungnya, sesampainya di bawah, Syilla dengan cepat meraih tissue.
"Loh, non kenapa?" Bibi dengan cepat mengambil air putih hangat, "Ahh ini mimisan lagi" Bibi menatap Syilla tak sampai hati. Syilla sangat pucat.
"Non, mau ditelfonin nyonya besar? Supaya bisa ke rumah sakit?"
"Ngga, jangan. Nanti Syilla bisa gangguin mama, kasian mama cape kerja" Bibi tetap kekeuh. "Atau mau telfon tuan muda?"
"Jangan telfon abang, dia pasti cape kuliah. Udah Syilla sendiri aja bii, nanti Syilla suruh Jeno kesini deh" Bibi tersenyum tipis, kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Massage
Love🤍You
Jeno, temenin aku yuk. Bentar ajaLove🤍
Mau kemana?You
Beli obat bentar, sambil makan.
Boleh ga?Love🤍
Siap" gih, aku otwYou
Thank's babe
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination(You x Kpop Idol's)
FanficWarn! Chap 30 and seterusnya (your name) akan diganti dengan nama chara fiksi. Demi kenyamanan membaca bersama! Oh iya, maafin juga kalau halu mu kurang lancar karena kurang dapet feel nya, Author juga lagi belajar kok ini hehe. UTAMAKAN VOTE YAA...