12

12.6K 1.6K 354
                                    


Jangan salah lapak.

Double up kan ? Sabar yaa..

Happy reading.

.
..
...
..
.

"Dia sudah pergi."

Chenle, sebagai pengemudi mobil melihat sekilas ke belakang melalui spion dalam. Mark yang seolah tertidur di sandaran kursi membuka matanya setelah suara sambungan telepon itu memberikan informasi penting untuknya, lalu menepuk-nepuk tengkuk lehernya pelan.

"Sakit bodoh !" Mark memukul kepala seorang laki-laki disebelahnya, lalu kemudian pria itu membuka masker di wajahnya, diikuti satu orang lagi yang ada di sisi lain kursi Mark.

"Maaf." Cengirnya.

Kedua orang itu adalah Jisung dan Jeno. Mark cukup cerdik untuk memanfaatkan tubuh bongsor kedua orang itu dan juga memanfaatkan Chenle dengan salah satu koleksi mobilnya untuk mengelabui Lucas.

Mark selama beberapa hari ini selalu merasa diikuti seseorang. Dan Mark memastikan bahwa itu benar.

Penguntitan itu dilakukan oleh orang yang berbeda-beda. Mark tidak tau alasannya apa, tapi ia pernah mengikuti balik salah satu dari orang itu, dan dia melapor ketika ia kehilangan Mark dari pandangannya kepada 'orang yang memerintahnya' untuk melakukan penguntitan.

"Cari ! Jangan sampai dia datang ke rumah sakit."

Dari kalimat itu saja, walaupun Mark tidak begitu mengenali suaranya, ia tau jika itu adalah Lucas. Lucas menyewa seseorang untuk mengawasi pergerakannya.

Untuk tujuan apapun itu, Lucas sangat tidak ingin jika Mark ke rumah sakit. Atau lebih tepatnya, Lucas tidak ingin Mark menemui Haechan.

Tapi rasa bebal dalam diri Mark semakin memuncak, ketika Jeno, sahabatnya itu, memberi sebuah usulan agar Lucas dan para anteknya lengah akan keberadaannya. Yaitu melakukan sebuah skenario penculikan. Walaupun, pada Awalnya Mark sempat sangat ragu dengan usul kekanak-kanakan itu.

"Bagaimana jika dia tidak peduli ?" Tanya Mark.

"Bagaimana jika Lucas sengaja membuatmu tidak bisa menemui Haechan karna kemauan Haechan ? Kau bilang sendirikan jika yang dia telpon saat itu adalah Lucas." Jeno menjawab dengan tidak beralih dari es krim di tangannya.

"Karna... Lucas kekasihnya." Kejadian ketika di toilet sekolah beberapa hari sebelumnya, atau tepatnya dihari yang sama seperti Mark menemukan Haechan dalam keadaan mengenaskan dikamar mandi rumagnya, berkelebat dalam kepalanya.

"Bagaimana jika kejadian hari dia hanya mengelabuimu ? Membuatmu cemburu bisa jadi.. Ada banyak kemungkinan Mark, jadi kita juga harus mencoba salah satunya. Setidaknya meski hanya memastikan keadaan Haechan bagaimana."

Ya, dengan mudahnya Mark menyetujui ide itu. Setidaknya, tak ada salahnya untuk mencoba.

Dan berhasil.

Jaemin, yang sudah disiapkan juga dalam skenario penculikan ini untuk berada di rumah sakit, menelepon jika Lucas bergegas meninggalkan rumah sakit.

Mark melangkah dan berpindah duduk kedepan, sebelum mengusap rambut Jeno seperti mengusap anjing kesayangannya.

"Anak pintar. Baru kali ini aku merasa ide gilamu berguna." Ucap Mark.

"AKu ingin Burger super besar dengan steak." Ucap Chenle seolah menagih janji atas bayaran yang akan dia terima dari Jeno.

Walaupun, rekeningnya membengkak untuk meminta dikeluarkan. Tapi makanan sederhana hasil traktiran terasa jauh lebih menggiurkan untuknya.

"Aku juga." Jisung ikut bersuara.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang