Happy reading dulu. Okey
.
.
..
.
."Ada apa Bunda ? "
Min Hyung muncul dari balik dinding dan mendatangi sang bunda yang dari tadi memanggil namanya.
Keadaan dapur sedikit berantakan. Sudah seminggu lewat Min Hyung berada di rumah selepas operasinya. Dan setelah kabar kehamilan Haechan tentu saja. Sekaligus, keputusannya untuk menggantikan Mark bertanggung jawab atas anak yang dikandung Haechan agar adiknya bisa melanjutkan impiannya yang sempat terputus karna emosi sesaat balas dendamnya.
Mata Min hyung memicing. Sedikit asing dengan hal yang dilakukan bunda sekarang. Jung Taeyong sedang melumuri sawi putih dengan bumbu merah khas kimchi.
Pasalnya, ia tau jika Bunda sedang membuat Kimchi. Hanya saja. Ini bukanlah awal bulan dari hari perayaan atau acara apapun. Sedikit aneh jika Taeyong tiba-tiba menyibukkan dirinya.
"Hyungie, tolong pindahkan kotak-kotak kimchi itu ke dalam kardus ya." perintah sang bunda dengan menunjuk beberapa wadah plastik yang sudah diisi kimchi.
Min hyung menurut tanpa banyak memprotes. Tapi walaupun tangannya sibuk memindahkan kotak-kotak tersebut ke dalam kardus. Lidahnya terlalu gatal untuk tidak bertanya.
"Kenapa bunda membuat kimchi sangat banyak ? Apa bunda akan mengirimnya ke suatu tempat ? "
"Oh iya. Nenek mengatakan jika Mark merindukan kimchi buatan bunda. Jadi bunda berniat mengirimkannya kesana."
Kening Min Hyung semakin berkerut dalam. Pasalnya. Mark tidak begitu menyukai makanan fermentasi cabai itu.
"Mark ? "
"Adikmu itu mungkin merindukan masakan rumah."
"Tapi dia tidak suka kimchi." Ucap Min Hyung meletakkan box terakhirnya ke dalam kardus. Lalu menutup kardus itu.
"Saat kalian dulu di dalam perut bunda, bunda selalu memakan kimchi secara diam-diam dari ayah kalian setiap malam. Padahal bunda juga tidak menyukainya. Bawaan ngidam mungkin waktu itu. Kalian sudah kenyang kimchi di perut bunda. Jadi tidak menyukai kimchi sekarang."
Kemudian, terbersit sesuatu yang lain dalam dirinya.
Haechan. Laki-laki itu sangat menyukai kimchi pedas. Min hyung meminta kimchi yang sudah jadi kepada bunda untuk dibawanya ke rumah Haechan.
Setelah hari dirumah sakit itu. Min hyung seolah memiliki keberanian untuk melakukan hal lain. Ia tidak lagi gemetar ketakutan berada di dekat Lami, Atau bahkan memegang Haechan.
Kini Haechan berada di rumah. Sesekali ke rumah sakit untuk menyambangi sang adik. Lami dan Johnny yang sering berada di rs. Walaupun tidak benar-benar menemani Renjun, tapi Haechan bisa bernafas lega ketika Johnny menyuruhnya untuk tidak khawatir dan tetap berada di rumah.
"Haechan tidak boleh kelelahan. Kehamilannya masih sangat muda. Jadi harus benar-benar dijaga"
Setidaknya itu yang bisa diingat Johnny dari pesan dokter kala itu.
Setelah bersiap-siap. Dan tidak mempedulikan dua kotak kardus kimchi yang hendak dikirim bunda pada sang adik di Kanada sana, Min hyung bergegas menuju ke rumah Haechan dengan menggunakan taxi.
"Ya ? " Suara Haechan terdengar bersamaan pintu yang terbuka. Lalu matanya sedikit berbinar melihat keberadaan Min Hyung.
Meskipun binarnya sedikit aneh. Ada sedih juga disana.
"Aku membawakan kimchi untukmu. Kau menyukainya. Makanlah sedikit, jangan terlalu banyak." Ucap Min Hyung saat Haechan mendahuluinya berjalan kembali ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] BE MINE •Markhyuck ^END
Fiksi PenggemarMarkhyuck ff Rate 18++ Dua anak rp gabut yang menuangkan ide dalam cerita Dua Author : Eroz dan Theo [Bagian NC tanggung jawab Theo, Okey.] Salah lapak ? Gosah sok keras. Cari lapak lu. Ini lapak w. Ada somting , cht bot tele aja @Erztheo_bot