27

6.5K 884 155
                                    

Up normal.

Sad end ?

happy end ?


Typo ?  Benahi. Nnti di ganti.

Happy reading.

.
..
...
..
.

Haechan terbaring di kamar rumah sakit.

Bukan. Bukan dia yang sakit. Tapi Renjun.

Sudah memasuki hari ke 4, sejak insiden berdarah. Sebut saja begitu. Sebab dalam kurun waktu 24 jam, ada dua orang yang meregang nyawa. Jaemin dan Jeno.

Selama 4 hari pula, tubuh Renjun seolah memberi respon keracunan. Seperti mual, kejang dengan mulut berbusa hingga ia dinyatakan koma selama hampir 5 jam.

Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan ditakutkan Renjun mendapat asupan buruk selama diculik, telah dilakukan tim medis rumah sakit. Dan renjun dinyatakan mengalami Ensefalopati Uremikum.

"Renjun mengalami kelainan fungsi otak cukup serius karna kondisi fisiknya sendiri yang berbeda sejak lahir. Gangguan pada otaknya karna tekanan stres dan beberapa hal lain berakibat ketidakmampuan ginjal dalam menyaring zat beracun di dalam tubuh. Karna itu dia seperti mengalami keadaan keracunan, seperti mual, muntah, mudah lelah, sering mengantuk, penurunan fungsi kognitif, kejang, hingga mengalami koma seperti sekarang. Ia seolah mengonsumsi racun, yang berasal dari tubuhnya sendiri."

Penjelasan panjang lebar Dokter Kim seolah menjadi alunan nada sumbang yang sangat mengiris hati Haechan.

Penyebab sesaknya tiba-tiba bertambah. Haechan seolah hampir kehilangan kedua paru-paru yang ia gunakan untuk bernafas secara bersamaan.

Mark, paru kanannya, dan Renjun, harapan paru kirinya. Haechan tidak membayangkan bagaimana jika Renjun terus meracuni dirinya sendiri seperti yang disampai Dr. Kim. Tubuh lemah itu harus berjuang melawan dirinya sendiri.

Haechan mengeratkan pelukannya pada sang adik yang tertidur disampingnya. Ia sangat lelah.

Setelah malam itu. Malam dimana ia mengatakan jika ia mencintai Mark, ia tidak tidur sama sekali sampai detik ini. Ia terlalu panik untuk mengurus Renjun, lalu memberikan kesaksian di kantor polisi tentang Lami dan ayahnya. Dan juga, memikirkan Mark beberapa kali.

Ya, laki-laki itu pergi.

Ia benar-benar menghilang.

Jaehyun, Lucas dan kuasa hukum ayahnya sekaligus Lami, sudah mengurus tuntas masalah di kepolisian. Pemakaman Jeno dan kremasi Jaemin sudah dilakukan dalam diam. Haechan hanya mendengar jika Mark datang dipemakaman Jeno dan berpidato tanpa menangis walau suaranya bergetar.

Setidaknya Haechan bersyukur, Mark masih ada disekitarnya. Hanya saja mungkin Mark memiliki alasan kenapa dia tidak menemui Haechan. Atau memang sengaja menghindarinya.

Apapun itu, Haechan masih berusaha memikirkan resiko terburuk saat ini diantara mereka berdua.

.

..

...

..

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang