23

8K 1K 254
                                    

Jangan salah lapak.

Maafkan aku yang buat Jeno mati.  ︶︿︶

Happy reading

.

..

...

..

.

Mata Mark yang belum terbuka sepenuhnya itu kini sudah membulat sempurna. Pasalnya notification yang sengaja dia matikan agar tidak mengganggu tidur Haechan yang terlihat sangat kurang itu, kini sudah genap sampai 300 panggilan tak terjawab dan ratusan pesan lainnya dari Ayah dan beberapa nomer yang tidak dikenal.

Terlebih pesan teratas membuat jantungnya tiba-tiba berhenti selama beberapa sekon.

'Jeno dibunuh oleh Jaemin. Dan sekarang dia menghilang dengan menculik Renjun.'

"Ada apa ?"

Mark melihat pada Haechan yang baru saja terjaga dengan mengusap kasar matanya.

Tentu saja ia bisa dengan mudah membaca ekspresi di mimik wajah Mark, terlebih tangan laki-laki itu menjadi tremor saat ini hingga ia menjatuhkan ponselnya keatas kasur.

"J..jeno.."

Dan ya, tidak butuh waktu lama, mereka sudah berada di rumah sakit untuk tim forensik memeriksa tubuh Jeno.

Hari menunjukkan pukul 8 pagi. Masih sangat pagi. Tapi air mata dari orang tua Jeno tetap mengucur deras. Haechan hanya menatap kasihan pada Mark yang berusaha sekuat mungkin menahan dirinya sendiri bahkan sampai melamun beberapa kali..

"Are you okey ? " Tanya Haechan ketika ia mengambil duduk disebelah Mark dengan beralaskan lantai marmer yang dingin.

Sebuah sudut senyum berusaha ditarik Mark ke atas sebagai respon. Tapi Haechan tentu tau senyuman itu tidak bermakna yang cukup jujur saat ini. Seorang lelaki baru saja kehilangan sahabat karibnya dengan sangat tiba-tiba dan begitu memilukan.

Sebuah kepercayaan dan izin yang Mark berikan pada Jeno untuk mendekati Jaemin tempo hari, seolah sebagai persetujuan hukuman mati yang di berikan Mark pada sahabatnya.

Seorang dokter dan detektif datang ditengah-tengah mereka. Semua orang menyiapkan hati untuk mendengar kejelasan atas apa yang terjadi pada Jeno sebelum ia meregang nyawa di rumah Jaemin.

Bahkan Mark tanpa sadar meremas tangan Haechan yang berada di genggamannya dengan cukup kuat.

"Sidik jari di tubuh korban dan pisau, semuanya 100% cocok dengan rekam Jaemin." Dokter forensik mengawali penjelasannya.

Itu saja sudah berhasil membuat tubuh Mark semakin menegang dalam posisi duduknya.

"Satu tusukan kuat berhasil mengoyak dadanya hingga tembus 3 cm ke bilik kanan jantung. Anehnya tidak ada tanda-tanda perlawanan sama  sekali dari korban. Mungkin karna ia sudah meninggal sesaat sebelum penusukan."

"Apa maksudnya ? " Lee Donghae, ayah Jeno terlihat tidak kuasa untuk menahan amarahnya.

"Saya menemukan kandungan sianida dosis tinggi bercampur dengan wine dalam mulut korban. Jadi, Lee Jeno meninggal bukan karna tertusuk pisau. Tapi karna sianida yang di konsumsinya sebelum ia meregang nyawa."

"Biadab !! "

Semua orang menahan geraman marah saat itu. Bahkan Haechan sudah tidak mempedulikan tangannya yang bisa saja patah karna diremat terlalu kuat oleh Mark.

Ia hanya membiarkan Mark yang kini membuang mukanya kearah lain, untuk mengelabui orang-orang atas air mata yang turun di pipinya tentu saja.

Haechan benar-benar merasa bersalah saat ini.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang