7

13.3K 1.8K 726
                                    

Selalu diingetin di awal capt ya,
Jangan salah lapak.
Ini Markhyuck punya. bxb pula.. Okeyyyy ?!!

Happy Reading ✨

.
..
...
..
.


Haechan berhasil ditelanjangi 2 kali hari ini oleh Mark.


Pertama ketika Mark mengobati luka di sekujur tubuh Haechan yang memar dan penuh luka, dan kini, entah karna apa, Mark membantu Haechan melepaskan kancing demi kancing kemeja laki-laki itu lalu menurunkannya dengan pelan, membuat Haechan menggeliat karna geli ketika tangan Mark menyentuh permukaan kulit tubuhnya dengan sangat halus dan pelan.

Haechan tergelak sesaat karnanya, Mark jadi ikut tersenyum ketika ciuman mereka terlepas karna Haechan yang kegelian dengan rabaannya yang tidak benar-benar menempelkan tangannya di tubuh Haechan.

Haechan merasakan tubuhnya meremang seketika karnanya. Dengan matanya yang lelah, Haechan menatap sayu pada Mark yang tidak bisa lepas pandangannya dari manik matanya juga.

"Berhenti menggelikku seperti itu." Ucap Haechan.

Dan Mark hanya memberikan smirk tipis tanpa menjawab dan langsung menyerang leher itu dengan kecupan-kecupan ringan.

Mark terlalu kasian untuk menambah merah disana lagi dengan kissmark buatannya ketika bagian disana hampir rata dengan garis-garis merah yang kini beranjak membiru.

Lagi-lagi, Haechan tergelak kegelian

"M..markk..ahhh.." Entah teguran atau malah sejenis impuls rangsangan yang sedang disuarakan Haechan saat ini.

Tapi entah kenapa, Haechan membekap mulutnya sendiri dan semakin menengadahkan wajahnya keatas untuk memberikan akses yang lebih leluasa pada Mark.

Tangan pemuda yang bermain di punggung telanjang Haechan, kini mulai bergerak ke depan. Meraba tiap lekukan indah pahatan Tuhan yang dilukai sabuk atau bahkan cambuk beberapa hari lalu.

Haechan berusaha mengumpulkan semua kesadarannya sebelum Mark benar-benar membuat dirinya pasrah akan sentuhan-sentuhan yang mulai menuntut itu.

Terlebih ketika dirinya berakhir dengan didudukkan oleh Mark keatas nakas setelah menyingkirkan barang disana dengan tanpa pikir panjang.

Apakah itu pertahanan terakhir Mark yang berarti selesai ?


Tidak.

Mark melepaskan kecupan-kecupan di tubuh Haechan. Mengamati bagaimana tubuh tan cantik yang ternoda bekas penyiksaan itu sedikit basah oleh ciuman-ciumannya.

Haechan menatap Mark, menarik tubuh itu kembali mendekat dan melingkarkan kedua kakinya di pinggang Mark. Berusaha mengikis jarak sebisa mungkin.

Haechan melepas kancing atas kemeja hitam yang digunakan Mark. Tanpa perlawanan berarti, yang membuat Haechan tersenyum sejenak.

"Puaskan aku." Ucap Haechan begitu implusif masuk kependengaran Mark.

Tangan Haechan mencuri rabaan pada dada bidang Mark yang mulai terekspos dan tubuhnya benar-benar tidak memberi celah sedikitpun untuk Mark.

Bergerak menuju kepalanya dan terproses sebagai lampu hijau yang berarti persetujuan.

Tapi tangan Mark menghentikan kegiatan Haechan tersebut dengan lembut. Haechan menatap Mark bingung. Tapi ketika dua manik itu menjadi satu, Haechan memalingkan mukanya, dan meraih kemejanya yang sudah terlepas. Mendorong Mark menjauh lalu turun dari atas nakas.

Entah kenapa, Haechan menangkap pernyataan menolak dari balik manik Mark. Laki-laki itu mau, taoi terlalu munafik untuk mengakuinya.

"Selesaikan gambaranmu dan pergilah." Ucap Haechan sebelum beranjak pergi yang entah kemana.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang