30

5.5K 743 415
                                    

Jan salah lapak ya neng. Cari lapakmu. Makaseh.

Anw makasih yg mampir ke bot ya.
Buat yg bilang "Gosah haus lapak" ya udh. Aku putusin buat ga bikin Au. Disini aja . Okeyy. 1 lapak aja.

⚠️ warning

Disarankan membaca dengan seksama

Happy Reading

.

.

.

.

.

Kaki tegapnya berpijak dengan mantap di lantai bandara setelan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Lester B. Pearson dan mendarat dengan mulus setelah hampir lebih dari 10 jam terbang di Incheon International Airport.

Lelaki itu meregangkan pinggangnya sejenak. Kotor. Menghirup dalam-dalam bau kotor mesin yang bercampur dengan keramainan bandara yang dia rindukan.

Tidak ada yang lebih baik dari tinggal di pinggiran Coquitlam yang rindang dan hangat, dingin yang menenangkan. Toronto menjadi pusat kendali yang ia lalui juga. Tapi berada di tempat kelahiran cukup menyenangkan.

Ia melirik sekilas pada jam tangan dipergelangannya. Pukul 7 sore. Sudah terlalu malam untuk menyuruh orang rumah datang menyusulnya. Orang rumah ? Hhhhaha, dia masih punya Ayah dan Bunda tentu saja. Lagi pula kemacetan kota metropolotan sedikit akan memakan waktu, dan dia jengah harus menunggu lagi. Jadi ia memutuskan untuk menggunakan angkutan umum kereta api yang ada di depan bandara saja.

Ia menyeret koper bawaannya yang baru saja ia ambil. Berjalan pelan dan melihat hiruk pikuk orang-orang dengan wajah oriental yang terlihat terawat. Pemandangan yang umum dilihat disini. Ia tanpa sadar mengelus atas bibirnya.

'Shit. Aku bahkan lupa mencukur kumisku.'

Tapi apa peduli. Dia datang untuk sebuah acara ulang tahun yang ia sendiri tidak rencanakan. Bayangkan saja ia rela menyebrangi benua dan melewati samudra hanya untuk datang diacara sebuah ulang tahun.

Lagi.

Ia menertawakan kebodohannya itu.
'Demi dua bocah menyebalkan itu aku harus jauh-jauh kesini'

Lamunannya akan hal-hal sederhana seperti mendapat potongan kue pertama, sebuah ciuman hangat di pipi agaknya membuatnya sampai tidak sadar jika ada seorang gadis kecil yang meneriaki namanya berkali-kali.

"AYAH !!! "

Tentu saja. Siapa yang mengira jika ia dipanggil begitu. Padahal dia belum menikah.

Barulah saat teriakan terakhir dari seorang bocah laki-laki yang berlari menyusul sang kakak mengejarnya, membuat langkahnya berhenti dan berbalik. Terdengar sangat familiar. Tentu saja ia hanya memastikannya.

Seorang gadis kecil berambut panjang menggunakan topi kuning dan bocah lelaki bertopi biru dengan rambut kriting dan tubuh gempalnya. Siapa sangka jika dua bocah itu adalah saudara kembar yang lahir selisih jam saja sekitar 4 tahun silam dan tengah berlari-lari di bandara memanggil dirinya "ayah"

 Siapa sangka jika dua bocah itu adalah saudara kembar yang lahir selisih jam saja sekitar 4 tahun silam dan tengah berlari-lari di bandara memanggil dirinya "ayah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang