19

8.9K 1.1K 383
                                    

Jangan salah lapak. Jangan salah tempat. Ga buta. Bisa baca. Eakkk

Dahlah.

Lanjut aja langsung. Makasih yang masih ngikutin. Tolong vote dan komennya yaa, biar sama-sama seneng.


NOMIN AREA !
+Jichen
*jangan salah lapak

Happy Reading

.

..

...

..

.


Jaemin membelalakkan matanya ketika baru saja membuka pintu hendak membuang sampah sore ini. Ia mematung di depan pintunya entah mengapa ketika melihat seseorang sedang berdiri pula di depannya.


"J..jeno ?"

Laki-laki dengan eyes smile nya yang cantik itu melengkungkan bibirnya keatas sebagai bentuk sapaan. Atau setidaknya balasan mengiyakan panggilan Jaemin padanya.

"A..apa yang kau lakukan di rumahku ;? " Tanya Jaemin menutup pintu dengan senormal mungkin.

Sebab sebenarnya ia sedikit gugup karena di ruang tamunya jelas-jelas terpampang foto dirinya dengan setelan jas bersama adiknya.

Entah apa yang dikhawatirkan Jaemin, tapi ia takut jika Jeno melihat foto itu dan menyadari berbedanya perawakan Jaemin yang biasanya dengan Jaemin yang sebagai seorang pemimpin sebuah perusahaan.

"Aku mengantar baju sekolah untuk Mark..." Jeno menunjuk rumah Haechan yang hanya berjarak kurang dari 50 meter dengan sedikit menelengkan kepalanya.

"... dan Haechan bilang jika rumahmu disini."

Jaemin mengangguk paham. Ya, tentu Mark harus kesekolah besok. Weekend akan berlalu. Dan entahlah dengan Haechan. Ia rasa laki-laki itu akan tinggal beberapa saat di rumah untuk menormalkan kondisinya.

Jaemin berjalan melewati Jeno namun laki-laki dengan setelan jaket kulit hitam dengan kaos polos warna senada di dalamnya itu segera mensejajarkan langkah mereka dan berjalan di trotoar.

"Apa kau luang weekend ini ?" Tanya Jeno setelah beberapa saat keheningan mendominasi.

"Ini masih weekend Jeno."

"Setidaknya, aku sudah mengisi jadwal untuk weekend depan, jadi kau tidak akan melakukan hal lain."

Jeno, laki-laki itu memiliki gelagat lain menurut Jaemin. Jaemin merasa jika bocah itu menyukainya.

Tapi Jaemin sedikit ragu untuk mengiyakan ajakan Jeno tersebut. Pasalnya, ada hal besar yang akan dia lakukan di dalam minggu ini.

Itu bisa saja merubah seluruh kehidupannya kedepannya.

Atau bisa saja. Ia sudah berada di dalam sel penjara. Atau yabg lebih parah. Sebuah peluru berhasil bersarang di kepalanya.

"Aku akan memesan tiket untuk nonton weekend depan. Dan aku akan menjemputmu. Bagaimana ?" Jeno masih belum menyerah. Walaupun kini langkah kaki mereka sudah berenti dan sampai di tempat pembuangan sampah.

Selagi Jaemin memisahkan sampah kaleng dan sampah rumah tangga yang lain sesuai dengan wadah penampungannya, Jeno senantiasa berada di sebelahnya dengan tidak pernah melepaskan perhatian dan atensinya pada laki-laki itu.

"Bagaimana jika hari ini saja. Aku tidak yakin weekend depan aku ada waktu luang."

'aku tidak yakin jika masih bisa keluar dari rumah hanya sekedar untuk menonton'

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang