Jangan salah lapak
Cie masih ada, kena tipu
Hehe
Sorry klau agak telat. Gw agak sibuk krna mulai kerja. Iseng2 berhadiah ye kan. Sambil nungguin kuliah daring.
Happy reading
..
.
.
.
5 tahun lalu."Kau senang ?"
Anggukan semangat dari Haechan dengan mulut penuh dengan semangka menjadi jawaban atas pertanyaan Min hyung.
Ayolah, laki-laki itu masih saja setia dengan buah merah itu walaupun kehamilannya sudah memasukin bulan ke tiga.
"Berhenti memakannya untuk beberapa waktu. Dokter sudah memperingati tentang tekanan darahmu yang rendah, tadi. Ini jatah semangka terakhirmu. Kita tidak akan membelinya lagi. Mengerti ?"
Haechan terlihat berpikir sebentar. Dengan ekspresi sedihnya dan kunyahan dimulutnya yang juga terhenti.
Tapi mau tidak mau ia harus mengangguk. Menyetujui. Dengan berat hati.
Min hyung tidak terlihat main-main. Jika sebelumnya laki-laki itu mengajukan penolakan Dengan mengatakan "sudah besok tidak lagi" tapi Min hyung masih membelinya juga untuk Haechan.
"Aku serius kali ini. Tidak ada semangka sampai kau melahirkan si kembar." Min hyung mengusap wajahnya kasar.
Ia lelah.
Hhhhh, tidak juga. Ia senang. Ia senang bersama haechan, melihatnya yang semakin gemuk dengan perut yang kian membesar. Menggemaskan dengan pipi cubby nya.
"Bagaimana dengan seminggu sekali ?"
Haechan masih bersikeras untuk menawar, dan delikan mata dari Min Hyung menjadi jawaban sebelum laki-laki itu berteriak kesal.
"IYA IYA TIDAK ADA SEMANGKA SAMPAI LAHIR."
"Pintar." Min hyung mengelus kepala Haechan lembut dengan si empunya yang mendumel kesal walaupun mulutnya oenuh dengan semangkanya.
.
.
.
.
.Lami mengusap air mata kesekiannya. Entahlah. Ia jadi semakin sering menangis akhir-akhir ini. Ia mengamati koper bajunya disudut ruang. Sudah rapi. Paspor, visa dan tiket pesawat sudah ada diatas nakas didekatnya.
Ia berniat pergi. Seperti janjinya. Semuanya sudah berakhir kan. Ia sudah tidak berselera untuk menghancurkan Johnny atau mengusik kehidupan baru Haechan dengan calon anaknya.
Ia mengamati layar ponselnya. Ia mendumel kesal karna Lucas tidak segera mengangkat telponnya sejak tadi.
"Dasar kingkong. Pasti dia tidur."
Tapi kemudian Lami merutuki dirinya sendiri. Ini jam setengah empat pagi. Tentu saja anak SMA seperti Lucas sedang terlelap tidur.
Ia akan berangkat pagi ini sebenarnya. Tapi ia mencoba menghubungi Lucas. Sekedar untuk berpamitan mungkin.
Padahal ia tidak mengabari Johnny ataupun Haechan.Entah mengapa teman masa kecilnya itu mengusik pikiran Lami sejak lama. Kata-kata pedas Lucas, makiannya, tapi tatapan matanya juga menenangkan disaat bersamaan.
Walau ia sedang berapi-api, Lami akan pelahan mendingin jika Lucas melihatnya dalam dan menggeleng kecil. Seolah menyampaikan apa yang dilakukan Lami tidak benar.
"Halo ?"
Lami terkejut. Ia kembali memandang layar ponselnya. Lucas akhirnya mengangkat telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] BE MINE •Markhyuck ^END
FanfictionMarkhyuck ff Rate 18++ Dua anak rp gabut yang menuangkan ide dalam cerita Dua Author : Eroz dan Theo [Bagian NC tanggung jawab Theo, Okey.] Salah lapak ? Gosah sok keras. Cari lapak lu. Ini lapak w. Ada somting , cht bot tele aja @Erztheo_bot