21

8.4K 1K 407
                                    

Jangan salah lapak.

(komen kalau ada typo ketik, ntr langsung dibenerin)

Happy reading.

.

..

...

..

.




"Apa yang kau fikirkan ? "

Haechan terkesiap dari duduknya ketika Mark menempelkan sekaleng soda di pipinya.

Istirahat makan siang sedang berlangsung, mereka memutuskan untuk bergegas ke sekolah setelah pergumalan pagi tadi. Tapi Haechan harus menerima resiko dari aksi nekadnya menggoda Mark pagi ini. 

Cara jalannya sedikit aneh terlepas dari lebih dari 2 hari ini, ia selalu melakukan kegiatan basah bersama dengan Mark. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Mark berlaku lebih kasar, bahkan hanya dengan sekali pelepasan tadi pagi saja, dengan sedikit Mark mengeluarkan tenaganya, Haechan sudah benar-benar dibuat berjalan terpincang ke sekolah.

kini dia sedang duduk di bangkunya. Kelas tidak begitu ramai, karna beberapa siswa memang memutuskan untuk mengisi perut ke kantin, tapi tidak benar-benar sepi. Selain satu fakta, tentang keberadaan Jaemin yang hilang pagi ini.

"Apa terjadi sesuatu dengan Jaemin ? Dia kemarin tidak mengangkat panggilan teleponku. Dan sekarang dia tidak masuk sekolah." Ucap Haechan menerima kaleng soda yang sudah di buka tutupnya oleh Mark.

Mark tadi pergi ke kantin, membeli beberapa camilan yang kini sudah ia letakkan diatas meja Haechan, dan ia menarik kursinya untuk berputar menghadap laki-laki manis itu. Mereka sama-sama belum mengisi perut tadi pagi, asik dengan dunia dewasa yang harusnya belum mereka lakukan. Untung saja, Bibi Kim yang bisanya merawat Renjun sudah di hubungi Haechan untuk kembali bekerja. Jadi mereka tidak perlu membingungkan tentang keadaan renjun jika mereka berdua kesekolah.

Mark tanpa sadar juga menengok ke bangku Jaemin. Tidak mendengar kicauan Jaemin hari ini terasa sedikit aneh. Tapi keadaan kelas jauh lebih kondusif dibuatnya. Pikiran Mark langsung tertuju pada Jeno yang semalam mengatakan jika dia sedang kencan di bioskop dengan laki-laki itu.

"Kurasa dia baik-baik saja. Jeno keluar dengannya tadi malam. Dan mereka menonton."

"KUharap begitu." Haechan tidak meneguk soda yang sedang ada di genggamannya.

Entahlah, ia merasa sedikit risau hari ini. Seolah sesuatu sedang terjadi. Atau, sebut saja sesuatu akan segera terjadi. Sesuatu yang buruk. 

Tidak adanya Jaemin di kelas membuat pikirannya memburuk. Setidaknya Haechan tidak sebodoh itu untuk tidak mengetahui tentang dendam Jaemin padanya. Laki-laki itu cukup ambisius dalam beberapa hal. Dan, Haechan mengetahuinya. 

Ikut berpura-pura tdak mengetahui apapun agar masuk kedalam permainan Jaemin juga tidak cukup buruk bukan ?

Haechan kembali larut dalam pikirannya. Mark hanya memperhatikan bagaimana Haechn terlihat sedikit tidak tenang sejak kedatangan mereka kesekolah pagi ini. Ia memilih meneguk sekali lagi minuman isotonic yang ada di tangannya, lalu membuka sebungkus snack.

.

..

.

Disisi lain, seorang laki-laki sedang tertelungkup di atas tempat tidurnya tanpa menggunakan busana. Badannya benar-benar lelah dan terasa sangat letih. Ia bahkan tidak berniat mengganti posisi walaupun sekarang lehernya sudah sakit dalam posisinya itu.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang