18

9.7K 1.1K 661
                                    

MArkhyuck punya lapak, bxb area. gosah sider gosah julid. Baca ae.

Udah lama ngak sama Eroz. Eroz dah sembuh, makasih doa-nya. Muachhhh..

Semoga ngak lagi yee. Biar book ini cepet selesai.

Niatnya mau sampe cpter 30 aja.

Oh iya. Pliss knp masih pada nanya Nana siapa 😤
Ini tu kek Mark sama Min Hyung gtu. Mark adiknya Minhyung. Nah Nana ini adiknya Jaemin. Gtu ish..
Gapaham musuhan nih 😡😡

ok,

lanjut.

Happy Reading.

.

..

...

..

.

Lami membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia tidak mempedulikan jika handle kunci-nya sudah sedikit rusak karna... ya.. dia sering menghempaskan pintu itu jika sedang menahan marah.

Lami menarik rambutnya kasar dan terduduk di di lantai setelah melepaskan sepatunya dengan menendang udara, menyebabkan sepatu hak tingginya yang lebih dari 15 cm itu melayang kesembarang tempat.

"AAAAAAAKKKHHHHHHHH !!!!!! DAMNNN !!!!!!!!!"

Lami kenapa ?

Ya, beginilah dia.

Beberapa lehai rambut hitamnya yang panjang berhasil tercabut dan memenuhi setiap sela jari-jarinya. Beberapa ada yang lolos dan tercecer di lantai. Tidak puas dengan hanya menjambak dirinya sendiri, ia mulai memukul kepalanya.

Kepalan tangannya mengenai bagian keras itu berkali-kali, menyebabkan telinga Lami sedikit mendengung karnanya. Tapi peduli setan. Ia masih melanjutkannya.

Ia marah.

Ia kesal.

Lami beranjak berdiri, menarik baju terbuka yang melekat membentuk lekuk tubuhnya hingga baju itu sobek tercabik. Beberapa tetes darah mengenai lantai. Tanpa melihatnya, Lami tau jika itu dari tangannya. Lebih tepatnya, dari kuku jarinya yang panjang.

Kuku itu patah dan terbuka dengan sangat menyakitkan. Tapi Lami tetap menarik bajunya dan merobeknya hingga pakaian itu tertanggal sepenuhnya dari dirinya. Menyisakan beberapa cakaran dengan darah yang merembas di beberapa bagian tubuh.

Dada Lami tercekat. Terasa begitu sesak. Matanya hanya memerah tanpa ada bulir cairan yang turun. Dan ia memastikan itu tidak akan terjadi.

Lagi.

Ia tak akan menangis untuk hal yang tidak berguna. Sekedar dengan kemarahannya. Pada hal-hal menjengkelkan yang tidak ia sukai.

Lami terengah-engah. Ia sudah berhenti mencakar tubuhnya, ia sudah berhenti menarik dan memukul rambut serta kepalanya. Kedua tangannya kini terkulai lemah di sisi tubuhnya. Merasakan bagian kukunya yang ngilu bersentuhan langsung dengan lantai.

Lami berusaha menenangkan dirinya. Ya, itu yang selalu ia lakukan setiap kali ia begini.

Mengamuk dengan tidak jelas. Menyampaikan kemarahannya.

Lami beranjak dan berdiri tepat di depan cermin riasnya. Mengambil sewadah besar cleansing balm diatas meja, dan tak mempedulikan jika tangannya penuh dengan darah, ia mengeruk pembersih itu dan langsung mengoleskannya ke wajahnya.

Darah menyatu dengan balm pembersihnya di wajah, tapi ia tidak mengindahkan. Ia mengambil handuk kecil yang ada di dekat meja rias dan mengusap wajahnya kasar. Seolah mempercepat agar tebalnya make-up yang ia pakai bisa hilang dari wajahnya.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang