HAPPY READING
Sepulang sekolah, Manu dan kesya pergi menjenguk Gifti di rumah gadis itu.
Sebenarnya Aurel ingin ikut tapi dia ada ekskul di sekolah. Akhirnya ia akan menjenguk Gifti sendiri.Setelah tiba di sana Kesya mendapat Gifti sedang tidur sambil memeluk Gian.
"Gimana keadaan dia tante?"tanya Kesya pada ibu Gifti yang mengantarkan mereka ke kamar.
"Panasnya sudah lumayan turun" jawab ibu Gifti.
Kesya dan Manu duduk di sofa yang tersedia di kamar itu sedangkan ibu Gifti duduk disamping kiri Gifti dan Gian yang berada disampaing kanan.
Tak lama berselang 10 menit Gifti terbangun dan Gian mulai menyuapinya bubur, sedangkan ibu Gifti sudah turun kembali beraktivitas di bawah.
Gifti menggelengkan kepalanya ketika Gian kembali menyuapinya.
"Gak mau, udah kenyang." jawab Gifti sambil menggelengkan kepalanya
"Kamu baru makan sedikit, Gifti." ucap Gian"Tapi perut aku udah full!" balas Gifti tak mau kalah.
Gian menghelah nafasnya sebentar kemudian menyimpan mangkok bubur di atar nakas lalu mengambil gelas yang berisi air putih memberikannya pada Gifti.
"Gifti kamu jangan sakit-sakit dong kan gue gak ada temannya!" ucap Kesya dengan wajah cemberut.
"Kan ada Aurel" ucap Gifti dengan suara lemah nya
"Tapi gak seru kalau cuman berdua" ucap Kesya lagi.
Gifti hanya mengangkat bahunya acuh,
Manu melirik arloji yang tertera di tangannya lalu melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga."sayang kita pulang yah," ajak Manu pada Kesya.
"Loh kenapa? Gamau ah." jawab Kesya karena merasa mereka belum lama bertemu dengan Gifti.
"Aku ada urusan sebentar," ucap Manu lagi.
Kesya terdiam memikirkan sesuatu.
"Gakpapa sya lo pulang aja. Kasian itu Ka farih punya urusan, makasih ya udah jenguk gue," ucap Gifti sambil tersenyum.
Kesya kembali cemberut.
"Lo ngusir gue yah.""Enggak, lo bisa datang ke sini kapan aja sya," ucap Gifti.
"Hem yaudah gue pulang dulu yah, get well soon." ucap Kesya pada sahabatnya itu.
Ia berdiri diikuti Manu disampingnya.
"Gue balik dulu," ucap Manu pada Gian.
"Ia thanks udah ke sini." ucap Gian.
Setelah itu Manu dan Kesya keluar dari kamar tak lupa mereka pamit kepada ibu Gifti.
Setelah kedua pasangan itu pergi, Gian dan Gifti dilanda keheningan. Tidak ada yang membuka suara Gifti mengalihkan pandangannya menatap bubu yang tersusun di atas meja belajarnya.
"Gimana sekarang? Masih ada yang sakit?" tanya Gian membuka suaradengan.
"Hem," jawab cewek itu tanpa menatap wajah Gian yang ada disampingnya.
"Aku mau jelasin sesuatu, biar kamu nggak mogok makan lagi." ucap Gian, yang membuat Gifti tersinggung.
Ia menatap sinis wajah Gian.
"Gue gak mogok makan yah! Kata siapa." ucap Gifti mengelak.
"Buktinya kata mama kamu, dari malam kamu nggak makan tuh," ucap Gian sambil tersenyum membuat Gifti kesal.
"Aku emang gak lapar semalam! jangan sok tau." ucap Gifti yang kemudian berbaring sambil menarik selimut sampai menutup wajahnya.
"Oh gitu, yaudah aku pulang dulu yah." ucap Gian sengaja menggoda gadis itu.
"JANGAN ih!" teriak Gifti lalu membuka selimut yang menutupi wajahnya.
"HAHAHA" tawa Gian yang melihat wajah Gifti yang merah karena marah.
Walaupun begitu Gifti tersenyum dalam hati baru kali ini ia melihat Gian tertawa kencang seperti itu.
***
Malam harinya tiba, sedari tadi kesya kesal karena Manu belum juga pulang dari markas nya.
Ia sudah sangat lapar, mama dan papanya sedang keluar entah pergi ke mana. Pulang ke rumahnya sendiri? ia takut karena rumahnya jauh
"Ih bete banget sama Manu! Mana sih cowok itu"kesal Kesya.
Lalu ia mengambil handphonenya mencobanya menelepon Manu, namun ternyata hp Manu tertinggal karena kesya mendengar bunyi yang berasal dari bawah bantal.
"Is Manu mana sih," kesalnya sambil mengambil headphone milik Manu.
Ia membuka pesan chat Manu dengan teman-temannya, ia hanya ingin mencari keberadaan Manu dengan melihat isi pesan dari mereka.
Dan Kesya tertarik pada room chat antara Vano dan Manu.
"Balapan?" ucap Kesya bertanya-tanya.
Apakah Manu sedang pergi balapan karena mama Eva tidak ada di rumah?
Ia melihat jam sudah pukul delapan malam dan di dalam chat, Vano mengatakan balapan dimulai set sembilan.Itu artinya Kesya bisa pergi menemui mereka sebelum balapan dimulai?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...