HAPPY READING
Sore ini Kesya berada di rumah Manu, sedangkan Manu pacarnya itu sedang keluar rumah entah pergi ke mana ia hanya minta izin akan pergi mencari angin sendiri menolak mengajak Kesya.
Membuat gadis itu merengek tapi karena Manu membujuknya dengan, akan membeli novel Rigel membuat Kesya patuh dan menunggu di rumah.
"Bi, Kesya mau pergi keluar dulu yah sebentar aja nggak lama kok cuman di depan," ucap Kesya meminta izin pada pembantu Manu sedikit Info Alfaroh dan Eva sudah berangkat ke meksiko.
"Loh nanti kalo di cari Manu gimana Non?"
"Kesya bawa hp Kesya kok," kata Kesya sambil memperlihatkan ponselnya.
"Yasudah hati hati yah,"
"Iyaaaa," teriak Kesya yang sudah berlari keluar.
Kesya pov
Manu nyebelin banget. Masa mau keluar cari angin harus sendiri nggak ngajak ngajak.
Pas gue lagi jalan di kompleks Manu tiba tiba gue ngeliat ada penjual bakso. Njir tiba tiba gue jadi pengen makan bakso.
Gue pegang kantong jeket gue mau lihat duit ternyata gak ada sama sekali. Hwaaa gue malas banget pulang ke rumah .
Dengan keberanian gue jalan mendekati tukang bakso itu. Gue udah siap kok di suru cuci piring sama mas nya.
Mumpung gak ada orang tuh gue bisa makan abis itu cuci piring muhehehe.
Pas gue semakin dekat gue liat ada motor yang singgah di situ. Ko motornya kaya gue kenal yah? Karena gue penasaran gue ngendap ngendap deketin penjual bakso itu terus sembunyi di semak semak.
Oh shi* itu Manu, pacar gue. Jadi dia mau beli bakso? Wah jangan jangan buat gue nih um peka banget tambah cinta.
Karena gue nggak mau ngerusak kejutan dia bawain gue bakso gue masih ngintip di situ.
Nggak lama gue liat dia angkat televon yang gue nggak tau dari siapa."Hallo iya ini bakso udah gue beliin,"
"....."
"Lo bisa nggak jangan nyusain gue mulu!"
"......"
"Fine! Gue masih sayang sama lo Alin jangan cari masalah yah"
What?! Alin? Itu siapa yah ko dada gue sesak yah dengernya. Jadi bakso itu buat Alin? Ko gue jadi sedih gini yah terlalu berharap.
Tapi ko Manu selingkuhin gue? Diakan sayang, cinta sama gue. Tapi dia deketnya sama Alin kapan yah selama ini dia selalu terbuka sama gue.
Tunggu, ini Alin kakak kelas gue dulu atau bukan sih. Ko gue jadi curiga hiks..... ko Manu jahat banget.
Karena gue udah nggak sanggub lagi nahan air mata gue, gue langsung pergi dari situ. Mood awalnya pengen makan bakso jadi hilang gara gara Alin alin itu.
Damn!
Gue benci lo Alin!
Kesya pov end
***
Pukul 17.00 Manu kembali ke rumahnya.rasa takutnya akan di introgasi hilang saat tau mama dan papanya tidak berada di rumah
Kesya? Manu sudah membelikan pesanan gadis itu semoga saja Kesya tidak bertanya ia pergi ke mana tadi
"Yang," panggil Manu yang masuk ke kamar dengan membawa
Paper bag yang berisi novel Rigel."Hm," balas Kesya yang sedang berbaring membelakangi Manu.
"Lo marah karena gue nggak ajak tadi sore?"
"Nggak,"
" Ini pesanan lo," kata Manu menaruh paper bag itu di samping Kesya.
"Jangan cari masalah Sya gue capek pengen cepat-cepat istrahat." ucap Manu seolah memperingati, kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Sedangkan Kesya? Gadis itu dengan susah payah menahan isakan tangisannya ia menarik selimut agar bisa menutup wajahnya.
"Sya, jangan gitu lo nggak bisa napas. Kalo lo masih ngambek gue bakal ambil lagi tu Novel trus kasih ke Gifti atau Aurel," ancam Manu.
"Ambil aja," ucap Kesya dengan serak seperti orang yang sedang menahan tangisan.
"Lo nangis?" tanya Manu kemudian menarik selimut milik Kesya yang menampakan mata Kesya yang sudah penuh dengan air mata tak lupa hidung yang memerah.
"SEBENARNYA GUE SALAH APA SIH!" bentak Manu yang membuat Kesya terkejut.
"GUE UDAH BILANG JANGAN CARI MASALAH! JANGAN KAYA ANAK KECIL," bentak Manu lagi.
Kesya yang mendengar itu langsung menutup wajahnya dengan tangan. Ia takut.
"Lo ja-jahat hiks.....gue benci l-lo," ucap Kesya dengan suara bergetar.
"IA GUE JAHAT!" balas Manu lagi dengan wajah yang sudah memerah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...