HAPPY READING
"Maanuuuu," teriak Kesya yang melihat pacarnya sudah masuk ke area parkiran sekolah.
Kesya segera berlari ke arah parkiran saat melihat Manu sudah sampai disana dan membuka helmnya.
"Ga usah lari-lari," tegur Manu.
"Hehehe, lo udah gak marah lagi kan?" tanya Kesya memastikan.
"Gak, ayo buruan gue mau ke markas." ucap Manu yang kembali memutar motornya.
"Manuu, kita ke taman yuk." ajak Kesya dengan nada yang di buat buat.
"Gak, gue mau ke markas. Buruan teman gue udah nunggu!"
"Is gue gak mau pulang! Gue mau ke taman titik." kekeh Kesya sambil melipatkan tangannya di dada dengan bibir yang ia manyunkan.
"Dih, ngapain bibir dimonyongin gitu? Cantik lo?" sindir Manu.
Buk
"Isssh," kesal Kesya sambil memukul lengan Manu.
"Lo mau ngapain di taman?" tanya Manu setelah selesai tertawa.
"Ya ya ya pengen aja is." kesal Kesya.
"Yaudah buruan naik!" pasrah Manu mengajak pacarnya itu.
***
Sesampai di taman Manu langsung memarkirkan motornya kemudian menggenggam tangan Kesya dan berjalan mencari tempat duduk.
"Nu, gue pengen itu dong" ucap Kesya sambil menunjuk penjual permen kapas.
"Gak," tolak Manu sambil menunjukkan giginya.
"Is kan cuman satu, itu juga pasti ga abis." paksa Kesya.
"Bodoh amat!" ucap Manu yang malah menarik Kesya agar menjauh dari penjual permen kapas itu.
"Is Manuuu..." sentak Kesya kemudian duduk di bangku taman.
"Apa?" tanya Manu polos yang ikut duduk di samping Kesya.
"Gue pengen itu ih!" paksa Kesya lagi.
"Jangan bikin gue marah Sya. Kalo ga mau dapat hukuman." ucap Manu datar.
Mendengar itu membuat Kesya terdiam dan berenti merengek. Hanya berguman-guman tidak jelas.
"Huh!" helaan Nafas Manu.
Manu tidak tega melihat wajah sedih gadisnya itu.
"Gue beliin asal jangan habis" tawar Manu.
"Serius?oke-oke gue cuman pengen coba kok." ucap Kesya dengan mata berbinar.
"Tunggu disini," ucap Manu yang sudah berdiri.
Kesya membalas dengan mengacuhkan jempolnya.
Manu berjalan ke arah penjual itu dan memesannya
"Pesan satu " kata Manu singkat.
Untung saja saat ini tidak ramai sehingga ia tidak perlu mengantri. Sementara itu dari kejauhan ia terus memandang Kesya melihat gerak-gerik gadisnya itu membuatnya terkekeh kecil.
Terkadang tingkah Kesya seperti anak kecil tetapi bisa juga berubah ubah.
"Hay Al!" sapa seorang perempuan dari samping Manu.
Manu menengok ke sumber suara dan melototkan matanya melihat siapa perempuan itu. Dengan gerakan cepat ia menyembunyikan keterkejutannya dan memasang tampang biasa saja
"Hm," balas Manu dingin tanpa melihat perempuan itu.
"Kamu udah lupain aku yah." kata perempuan itu yang masih berdiri di samping Manu.
"Manuuuu!" teriak Kesya dari tempat duduknya sambil melambaikan tangan.
"Oh itu pacar kamu yang bocil itu yah? mentokan aku."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...