HAPPY READING
Setelah menggunakan seragam sekolahnya, Kesya menuju ke dapur untuk membantu Mama Eva memasak. Sedangkan Manu sedang mandi di kamarnya.
"Pagi Ma," sapa Kesya yang sudah berdiri di samping Eva.
"Pagi juga sayang, Manu udah bangun?" tanya Eva yang tengah mengaduk aduk bubur.
"Udah lagi mandi sana. Pagi kita makan bubur yah?" tanya Kesya.
"Iya Sya, kamu nggak suka?"
"Suka kok Ma, tapi emang Manu suka?"
"Manu udah mama buatin telur dadar kalo dia nggak mau makan bubur," jelas Eva Kesya hanya mengangguk mengerti kemudian mulai menyusun piring di meja makan.
Setelah semuanya selesai, mereka berempat duduk di meja makan. Eva melayani Alvaro untuk makan begitupun dengan Kesya yang melayani Manu.
"Gimana sekolah kalian?" tanya Alvaro ditengah acara sarapan pagi mereka.
"Baik," jawab Manu singkat sedangkan Kesya hanya mengangguk mengiyakan.
"Papa akan pergi ke Meksiko minggu ini," ucap Alfaro.
"Terus Mama?" tanya Manu.
"Mama ikut, kita seminggu di sana."
"Ingat, Manu ngga mau punya adik." ucap Manu memperingati.
Kesya yang mendengar itu hanya terkekeh.
"Kamu nggak punya hak larang Mama sama papa."
"Bodo! Manu udah selesai." ucap Manu kemudian meminum sisa air yang ada di gelasnya.
"Kesya juga, kesya sama Manu pamit yah. Ma Pa." ucap Kesya menyalami tangan kedua orang tua Manu kemudian menyusul pacarnya yang saat ini dalam mode ngambek.
***
Kesya buru-buru masuk ke dalam mobil Manu melihat laki-laki itu yang terlihat sangat cepat masuk ke dalam mobilnya.
"Lo bisa nggak, jangan buru-buru gitu. Ini masih jam setengah tujuh juga," kesal Kesya.
"Suka suka gue lah," balas Manu acuh.
"Lo kalo ngambek lucu tau," ucap Kesya gemes sambil mencubit pipi Manu.
"Apasih!"
"Hahahahaha. Kenapa lo nggak mau punya adek?" tanya Kesya.
"Ga suka aja,"
"Padahal kalo lo punya adik pasti lucu apalagi kalo cewek," ucap Kesya mulai berkhayal.
"Gimana kalo kita aja yang buat?" goda Manu
"Is apaan sih! Dasar mesum!" kesal Kesya sambil memukul lengan Manu yang saat ini tengah menyetir.
"Haha ampun beb haha,"
***
Setelah Manu mengantar Kesya ke kelasnya, Manu menuju ke kantin yang di sana sudah ada Gian dan Vano.
"Eh Al lo tau nggak temen kita yang satu ini udah nggak jomblo loh." goda Vano saat melihat Alfarih sudah duduk bergabung dengan mereka.
"Siapa? Gian?"
"Yoi siapa lagi kalo bukan nih kutub satu ini,"
"Berisik," tegur Gian yang sedang memainkan game yang ada di ponselnya.
"Lu udah minta pejenya belum?" tanya Alfarih a.k.a Manu.
"Belum Al, dia gak punya duit katanya hahaha,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...