16 [SAKIT]

13.2K 748 43
                                    

HAPPY READING

Sama seperti hari hari sebelumnya hari ini Kesya bangun dengan tubuh yang sehat lalu melakukan aktifitasnya mandi, mengganti pakaian sekolah lalu sarapan bersama sang pacar.

"Manu,"panggil Kesya ditengah tengah acara sarapan pagi mereka

"Hm,"

"Bentar pulang sekolah, gue mau ke mall bareng Gifti, sama Aurel. Boleh yah." mohon Kesya meminta izin.

"Gak boleh,"ucap Manu yang membuat raut wajah Kesya menjadi cemberut.

"Kalo bukan ayah yang anterin," lanjut Manu sambil meniru iklan teh yang ada di tv.

"Ih Manu nggak lucu tau," kesal Kesya sambil menginjak kaki Manu.

Kesya kembali melanjutkan acara makannya dengan wajah cemberut, sedangkan Manu masih meringis kesakitan akibat kakinya yang terinjak.

***

"Sya, lo tau nggak!" teriak Gifti mendekati Kesya yang baru saja memasuki kelas.

"Nggak tau," balas Kesya cepat.

"Is, gue belum ngomong anjir,"

"Yaudah makanya buruan," ucap Kesya yang sudah sampai di bangkunya.

"Aurel semalam nangis," ucap Gifti yang membuat Kesya menoleh ke belakang melihat tempat duduk Aurel dan benar saja tempat duduk itu kosong.

"Nangis? Dia sakit?" tanya Kesya

"Nggak, dia...."  Gifti tidak melanjutkan ucapannya tetapi membuat gerakan patah hati menggunakan jarinya.

"Maksud lo? Aurel kan nggak pernah pacaran!" ucap Kesya yang merasa heran.

"Jadi, Si kak Vano udah punya pacar baru-"

"Huh!!" teriak Kesya kaget, sekaligus bingung hubungan Vano dengan Aurel menangis itu apa? Pikirnya begitu.

"He, jangan potong-potong dulu kalo gue ngomong."

"Oke oke next!"

"Jadi , waktu itu Aurel curhat sama gue, katanya dia udah mulai suka sama kak Vano tapi dia malu mau jujur gitu sama kak Vano. Terus dia minta tolong gue ngomong sama Gian buat bilangin ke Vano tembak Aurel-"

"Tapi, Aurel kemarin buka sg (story instagram) kak Vano terus dia liat foto cewek caption-nya my love jadi Aurel telpon gue lagi katanya dia udah nggak suka Vano lagi dia udah benci Vano gitu! Lu ngerti nggak sih?!" ucap Gifti kesal di akhir kalimatnya melihat Kesya yang diam sambil berpikir.

"Iya-iya gue ngerti kok! terus Aurel nggak sekolah?"

"Nggak, semalam kita vc terus gue liat matanya bengkak kayanya dia sakit,"

"Ais, kasian banget. Pulang sekolah Kita jenguk dia yah," ajak Kesya .

"Emang lo bakal diizinin Manu?"

"Hm, semoga aja hehehe," ucap Kesya dengan cengiran.

***

Selesai mengatur barang-barangnya, Kesya segera keluar kelas menemui kekasihnya yang sejak tadi sudah menunggu.

"Ayo," ajak Manu sambil mengenggam tangan Kesya.

"Hm, Manu gue minta ijin pergi ke rumah Aurel yah." ucap Kesya takut-takut.

"Ngapain?"

"Dia sakit semalama dia nangis teru-"

"Oh itu, gue udah tau. Semalam Gian cerita,"

"Emang kak Gian bisa ngomong?" tanya Kesya dengan polosnya.

"Bisalah, Kesyaaaaa."

"Maksudnya ngomong panjang,"

"Dia cerita lewat chat, katanya Gifti yang cerita sama dia," jelas Manu.

"Kok, kak Vano jahat yah. Yang di deketin siapa yang dijadiin pacar siapa," ucap Kesya.

"Itu nggak sepenuhnya salah Vano sih kan selama ini Aurel nggak bales perasaan Vano. Yah jadi mungkin Vano udah bosan kali,"

"Au ah, gue minta izin yah."

"Nanti gue antar, Gifti sama Gian juga mau kesana."

"Oke." jawab Kesya bersemangat.

***

Sesampai di sana mereka dapat melihat Aurel yang terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

Saat ini Kesya, Manu, Gian dan Gifti berada di dalam kamar, sedari tadi Aurel tidak mau makan dan meminum obatnya sudah sedari tadi pula Ibunya memunjuknya

"Kesya, sebenarnya Aurel ada masala apa?" tanya ibu Aurel.

"Hm, Kesya juga kurang tau Bu," balas Kesya seadanya.

"Huft, Ibu ke dapur dulu yah. Tolong jagain Aurel sebentar," ucap Ibu Aurel yang diangguki Kesya dan Gifti.

Setelah kepergian ibu Aurel, Gifti segera mendekati Aurel untuk membujuk gadis itu. Sesampai di samping Aurel, gadis itu langsung bangun duduk dan memeluk Gifti sambil menangis.

Memang dalam persahabatan mereka Gifti lah yang sangat dekat dengan Aurel. Bukan karena apa, Kesya jarang bersama dengan mereka karena Alfarih.

"Manu, nggak bisa manggil Vano suru kesini?" tanya Kesya berbisik.

"Bisa, bentar." balas Manu kemudian mengambil ponselnya dari kantong celana.

Vano

|lo dimana?
14.09

|home, kenape?
14.10

|ke rumah Aurel dulu
14.10

|ngapain?
|males ah, nanti doi ngambek
14.11

|bacot buruan kesini
14.13

|dih maksa
|emang Aurel kenapa?
|buat acara dia gara gara gw udh nggak ngejar ngejar dia lagi?
14.13

|bangsat lo buruan ke sini!
14.14

|dia sebenarnya kenapa sih?
|GUE LAGI MALES KELUAR🐽
|APALAGI KETEMU DIA
14.16

|penyesalan selalu datang diakhir bro!
14.16

|iya deh iya
|otw
14.16

***

Possessif BF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang