04 [HUKUMAN LAGI?]

22.8K 1.2K 19
                                    

HAPPY READING

Pagi ini Manu tanpa banyak bicara, mengantarkan Kesya ke sekolah setelah itu pergi ke markasnya.


Kesya merasa bersalah, tadi pagi-pagi sekali saat mereka bangun Manu sama sekali tidak menegurnya. Ia hanya berkata jika pulang sekolah ia tidak bisa menjemput gadisnya itu.

Walaupun Kesya sudah berusaha mencari topik pembicaraan namun Manu sama sekali tidak menggubris, ia hanya menghiraukan celoteh gadisnya itu.

"Kesya!" teriak Gifti yang melihat Kesya masuk ke dalam kelas dengan wajah murungnya.

"Gimana semalam? lo dapaf kabar apa aja?" tanya Gifti saat Kesya sudah duduk disampingnya.

Kalian tidak bertanya soal Aurel? Gadis itu duduk di belakang Gifti dan Kesya ia duduk sendiri. Karena kalian taulah ia tidak terlalu suka dengan keramaian kecuali kedua sahabatnya. Saat ini ia sedang membaca novel.

"Hey sya gue nanya nih," ucap Gifti sambil menggoyangkan bahu Kesya.

"......gue lagi berantem sama Manu... gara gara lo!" ucap Kesya yang kembali berlinang air mata.

"Kan kemarin gue bilang tiati! kalo emang ga bisa padahal gue gak maksa." ucap Gifti dengan santainya.

"Terus gue harus gimana hwaaa" isak tangis Kesya yang mulai kuat.

"Eeh, jan berisik dong, sya." ucap Gifti memperingati karena saat ini kelas mulai ramai.

"Gue harus gimana..." ucap Kesya dengan lirih.

"Mending lo chat Manu terus minta maaf," usul Gifti.

"Ponsel gue masi di sita..."

"Nih pake hp gue aja" ucap Gifti menyodorkan handphonenya.

Sayangnya setelah Kesya mengirim pesan Manu tak merespon sama sekali padahal centang dua tertera di sana menandakan jika Manu sedang aktif.

"Hwaa dia ga bales,"

"Oke, lo tenang dulu. Kita belajar, bentar istrahat kita coba lagi." ucap Gifti menenangkan sahabatnya itu

Kesya hanya mengangguk kemudian menghapus air matanya.

***

Bel istrahat telah berbunyi, Gifti, Aurel dan Kesya sudah berada di kantin untuk mengisi cacing di perut mereka yang sudah meronta ronta ingin diberi makan.

"Sya, mau pesan apa?" tanya Aurel karena hari ini gilirannya untuk memesan makanan.

Kesya hanya menggeleng, ia benar-benar tidak memiliki napsu makan sama sekali.

"Sya makan dong, jangan kaya gini. Itu badan udah kurus, mau tambah kurus?" cerca Gifti.

"Kalian aja, gue nggak." ucap Kesya dengan suara serak seperti habis menangis.

Tadi selama pelajaran air mata Kesya terus menentes, ia merasa sedih Manu mendiamkannya. Ia lebih menyukai Manu marah-marah dari pada begini.

"Udah Rel, ni anak emang bandel ntar kalo sakit, biarin aja," kesal Gifti yang sudah tidak tau lagi bagaimana cara membujuk sahabatnya itu.

Aurel mengangguk kemudian berjalan ke penjual makanan untuk memesan makanan. Berselang beberapa menit adik kelas yang tak lain anak buah Manu (anggota Vogos) datang ke meja Kesya dkk.

"Nih, Sya hp lo." ucap orang itu bernama Fino.

"Hah?" kaget Kesya dan langsung mengambil ponselnya.

"Makasih." ucap Kesya kemudian Fino langsung pergi.

Tiba-tiba ponsel Kesya berbunyi sebuah notif WA masuk.

***

Sayangku❤🐝

|makan!
10.10

|Manu, aku gak mau makan kalo gak ada kamu😔
10.10

|alay
|buruan makan
|kalo lo gak makan, gue ga jdi jemput lo pulang sklh
10.14

|iya sayangku cintaku aku pasti makan kok😘
|asal pulang sekolah, kamu jemput yah😗
10.14

|hm
10.16

|ko tadi pagi lo gak ngomong  sama gue😑
10.16

|itu hukuman
10.20

|hukuman lagi?
10.20

***

Possessif BF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang