HAPPY READING
Saat ini Manu sedang berbaring dengan Kesya yang sudah tertidur di pelukannya. Gadis itu cukup lama menangis hingga akhirnya tertidur dipeluknya.
Manu perlahan melepaskan pelukannya agar Kesya tidak terbangun. Ia mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan diri.
"Yang, bangun dulu yang," Panggil Manu berusaha membangunkan gadisnya itu.
Setelah membersikan dirinya tadi ia berniat untuk membangunkan Kesya.
Ceklek
"Manu! mama mau bicara sama kamu," ucap Eva yang baru saja masuk ke dalam kamar.
"Iya Ma, Manu bangunin Kesya dulu."
"Nggak usah, biarin dia tidur dulu,"
Manu hanya mengangguk kemudian mengikuti langkah mamanya yang sudah beranjak keluar kamar.
***
"Sebenarnya Kesya kenapa sayang?" tanya Eva to the point.
"Aku juga gak tau Ma, kayanya ayah sama bunda lagi ada masalah." ucap Manu seadanya.
"Huft, kamu tenangin Kesya jangan sampai dia stres gara-gara masalah ini." jelas Eva.
Manu hanya mengangguk sebagai jawaban, tiba tiba langka seseorang turun dari tangga terdengar.
"Manu" panggil Kesya yang masih menggunakan seragam putih abu-abunya.
"Kenapa?" tanya Manu yang sudah berdiri dan menghampiri Kesya yang masih berdiri di tangga terakhir.
"Aku mau mandi."
Nah kan udah masuk mode manjanya nih.
Manu langsung menggendong Kesya membawanya ke kamar. Karena tadi Kesya juga sudah melingkarkan tangannya di leher Manu.
"Mau mandi air hangat?" tanya Manu memastikan.
Kesya hanya mengangguk dengan kepala yang ia tenggelamkan dileher jenjang Manu.
"Turun dulu makanya, aku mau angetin airnya."
"Ga mau, suruh bibi aja." tolak Kesya dengan nada manjanya.
"Cuman bentar Sya," kata Manu memberi pengertian.
Dengan wajah sebalnya Kesya turun dari pelukan Manu kemudian berbaring sambil menutup wajahnya dengan bantal.
"Hahahaha, apasih yang. Lo kaya orang mati tau ga hahahah," tawa Manu kemudian berjalan pergi ke Kamar mandi.
"Bodo amaaattt!" teriak Kesya dari balik bantal.
***
Setelah mandi tadi, Manu dan Kesya memutuskan untuk makan malam bersama keluarga Manu.
Kemudian setelah selesai makan, mereka berdua kembali ke kamar.
Disini Manu sedang sibuk dengan komputernya sedangkan Kesya sibuk menonton.
"Manu," panggil Kesya.
"Hm,"
"Gue mau balik ke rumah aja"
"Kenapa? Gak, gak boleh, gue ga izinin."
"Why? Kasian bunda d rumah. Gimana kalo ayah tinggalin Bunda sendiri?"
"Huft, gak mungkinlah. Mending kamu tidur aja gak usah mikir yang aneh-aneh."
"Is Manu lo hobi banget nyuruh gue tidur!" kesal Kesya.
"Ya, tapi lo juga mau kan tidur?"
"Iya sih, tapikan yah ga setiap jam juga,"
"Emang dasarnya kebo tetap kebo lah," sindir Manu.
"Is sama pacar sendiri jahat bat deh," rajuk Kesya.
Beberapa menit kemudian hati Kesya tiba-tiba merasa tak enak. Ia tiba-tiba merindukan bundanya yang ada di rumah.
"Manu...."
"Kenapa?" jawab Manu melihat Kesya yang sudah gelisah.
"Gue pengen pulang kangen bunda gue takut terjadi sesuatu sama Bunda."
Manu hanya mengehla nafas pasrah, mungkin malam ini gadis itu akan menyelesaikan masalahnya bersama keluarga.
***
Sesampai di depan rumahnya, dengan girang Kesya turun dari mobil. saat hendak melanjutkan larinya, Kesya kaget dengan seseorang berdiri di depan rumahnya.
Menggunakan masker hitam dan kaca mata hitam, ia tidak mengenal orang itu. Yang iya tau orang itu berjenis kelamin perempuan.
Ia menghentikan langkahnya sambil terus menatap kearah wanita itu.
"Who?" lirih Kesya.
"Ayo masuk," ajak Manu.
"Itu siapa Manu?"
***
Follow wattpad : author_cantik
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...