HAPPY READING
Sesampai di depan markas, hanya Manu yang turun sedangkan Kesya harus berdiam diri di dalam mobil, walaupun gadis itu tidak bisa berlama-lama di mobil karena akan merasa mual.
Namun Manu melupakan hal itu, tapi Kesha fine-fine aja, karena ini alasannya agar ia bisa masuk ke dalam markas.
Berselang beberapa menit, Kesya keluar dari Mobil dan langsung menuju kedalam markas.
"Hy semua,"sapa Kesya dengan wajah polosnya.
"Eh!"kaget Manu,
"Ngapain disini? Gue suruh lo nunggu di mobil kan!" lanjut Manu."lo masa lupa sih! Gue mabuk kalo lama di mobil apalagi mobilnya ga jalan lagi," ucap Kesya pura-pura merajuk agar Manu tidak memarahinya.
"Wah parah sih, nih Manu cewenya aja gak tau padahal udah lama pacaran!" kompor Vano yang ada disitu.
"Hai ka Gian" sapa Kesya kemudian berjalan duduk di samping pacarnya yang berhadapan dengan Gian.
"Hm," balas Gian dengan deheman, ia tidak akan membuat keributan dengan membuat Manu cemburu.
Manu menatap Kesya dengan tatapan tajam, sedangkan kesya hanya tersenyum seperti tidak memiliki dosa.
***
Gifti cayang❤|uh kak Gian ganteng banget😍
23.12|hwaaaa! Lo dimana?
|is ga ngajak" 😏
|sya, bantu gue donk:(
23.12|bantu apa bep
23.14|tanyain, sama kak Gian udah punya pacar belum😊
23.14|oke gue coba
23.15|tiati Manu cemburu😆
23.16***
Namun dengan bodohnya Kesya tidak membaca pesan terakhir itu dan langsung menatap ke arah Gian.
"Kak Gian.." panggil Kesya, bukan Gian yang menoleh melainkan Manu.
"Hm?"
"Ka Gian udah punya pacar belum?" mendengar pertanyaan Kesya membuat semua yang ada di markas itu (anggota geng Vogos) melihat ke arah Kesya.
Sepertinya gadis itu lupa jika pacarnya sangat posesif terhadapnya.
"Besok kita lanjutin pertemuan ini!" putus Manu yang langsung keluar dari markas tanpa memperdulikan jika gadisnya masih berada di dalam.
"O'ou," Kesya langsung terlihat pucat, padahal tadi ia belum lama dihukum ia yakin Manu akan menghukumnya lagi.
"Gue duluan" pamit Kesya langsung berlari mencari keberadaan Manu.
"Semoga lo ga diapa-apain sya!" teriak Vano seakan memberi semangat.
***
Manu sudah berada didalam mobil dengan meremas stir mobil seolah meluapkan amarahnya.
Katakan Manu lebay hanya begitu sudah marah. Tapi memang ini salah satu sikap yang tak pernah hilang dari dirinya walaupun biasanya ia sudah menahan emosinya.
Dengan takut-takut Kesya masuk ke dalam mobil, dan duduk di samping pacarnya itu. Tanpa menunggu Kesya siap, Manu langsung menancap gas membuat Kesya terkejut tapi kemudian menormalkan kembali dan duduk seolah tidak ada yang terjadi.
"Tuhan, tolong selamatkan Kesya Tuhan hwaaa!, semoga kami selamat sampe rumah. Hwaaa Kesya belum mau mati Kesya belum rasaain yang dirasain Bunda sama Mama." batin Kesya berdoa.
Ckiiiit.....
Tiba-tiba Manu langsung menginjak rem dan langsung menatap ke arah gadisnya itu.
"Huh...hah.....huh...." dada Kesya naik turun karena takut sesuatu hal yang saat ini ia bayangkan terjadi.
"Aaaaaargggggg." teriak Manu sambil menjambak rambutnya.
"gue udah bilang berapa kali bodoh!" teriak Manu pada Kesya.
"M-ma-manu g-gue lu--"
"Apa? Mau bilang kalo lo lupa?"
"Alesan lo banyak." lanjut laki-laki itu kesal.
"Gue beneran lupa Manu!..." ucap Kesya yang sudah berlinang air mata.
"Bohong! lo tau kalo gue bakal cemburu tapi lho tetap ngelakuin itu!" bentak Manu tidak menghiraukan orang orang yang ada disekitar situ.
"Gue cuman, gue cuman bantu Gifti......." tangis Kesya.
"Gifti lagi Gifti lagi! Alesan lo selalu itu." ucap Manu yang kembali menjalankan mobil sampai ke rumah.
Tidak memperdulikan suara tangisan Kesya yang berada di mobil, Manu langsung keluar dan menyuruhnya agar masuk dan langsung menuju ke dalam kamar.
Dan untungnya papa dan mama Manu sudah tidur, hingga tidak ada orang yang akan mengintrogasi mereka.
"Tidur" titah Manu dingin pada Kesya.
Tanpa menjawab, kesya langsung berbaring di kasur itu dengan membalikan badannya membelakangi Manu.
Grep.
Manu memeluknya dari belakang.
"Gue cemburu Kesya, lo tau kan gue orangnya kaya gimana."
"Tuhan semoga Kesya bisa bertahan dengan sikap Manu yang kaya gini....."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...