18 [FAKTA BARU]

12.4K 809 93
                                    

HAPPY READING


Sedari tadi Kesya terus manangis sambil memandang Manu yang terbaring di atas kasur. Sedari tadi Manu bergumam nama Alin terus bahkan laki laki itu sesekali berteriak nama Alin.

Namun kesadarannya belum kembali akibat alkohol yang banyak ia minum tadi. Kesya terus menangis di dalam pelukan sang bunda.

Teman teman Manu, yang melihat itu pun merasa iba. Kesya adalah kekasih Manu tapi kenapa saat ini Manu menyebutkan nama gadis lain bahkan di depan pacar dan calon mertuanya.

"Bunda hi-ks... Manu selingkuh sama Kak Alin yahh?"tanya Kesya di dalam pelukan sang Bunda.

"Jangan buruk sangka dulu sayang," sedari tadi Celsy sudah berusaha menenangkan anak sulungnya itu.

Kesya hanya diam sepertinya gadis itu sudah lelah menangis bayangkan saja saat ini sudah jam 00.30 dan ia menangis sejak Manu di antar ke rumah tadi.

"Hm, tante Kesya kita balik dulu yah besok pagi kita bakal kesini lagi," pamit Vano yang sudah berdiri dengan Gian di sampingnya.

"Iya, makasih yah sudah repot-repot antar Manu kemari," ucap Bunda Kesya berterimakasih.

"Iya tan, itu udah tugas kami sebagai sahabat," ucap Vano sambil tersenyum.

Kemudian kedua laki-laki itu keluar dari kamar dan pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Sayang sekarang kamu bobo yah, mau bobo disini atau bobo sama mama di kamar tamu?" tanya Celsy yang perlahan melonggarkan pelukannya.

"Tidur di sini aja Bund, takutnya nanti Manu bangun," jawab Kesya dan diangguki oleh Celsy.

Celsy melangkahkan kakinya keluar setelah memberi selimut kepada Kesya yang sudah tidur di samping Manu.

Cup

Celsy mencium dahi Kesya sebelum keluar dari kamar.

***

Pukul 03.25 AM

"Eughh,"erang Manu, merasa tidurnya terganggu.

Manu membuka matanya kemudian memegang perutnya yang terasa mual.

Dengan cepat ia bangun dari tempat tidur kemudian berlari ke kamar mandi.
Kesya yang mendengar suara orang muntah membuka matanya melihat Manu yang sudah tidak berada di sampingnya Kesya segera menuju ke kamar mandi.

"Muntahin aja," ucap Kesya melihat Manu berhenti memuntahkan isi dalam perutnya ketika melihat Kesya masuk kedalam kamar mandi.

Hueekk hueekk

Kesya terus memijat tengkuk Manu berharap cowok itu berenti memuntahkan isi dalam perutnya.

"Udah? Bersihin dulu mulut lo, kalo bisa lo mandi tapi mandi bebek aja gue mau masak bubur," ucap Kesya yang diangguki oleh Manu.

Saat ini badan Manu  benar-benar
terasa sangat lemas, dengan tenaga yang masi tersisa ia buru buru membersihkan tubuhnya menggunakan air hangat yang sudah d siapkan Kesya sebelum keluar tadi.

***

Setelah selesai memasak bubur, Kesya kembali ke kamar dan mendapati Manu yang sudah kembali tertidur dengan pakaian yang sudah ia ganti sepertinya pria itu benar benar lelah.

Tiba-tiba ponsel Manu berbunyi membuat Kesya meletakan nampan di atas nakas lalu mengambil ponsel Manu. Terlihat nama Alin tertera di atas bahkan ada tanda love hijau membuat hati Kesya sedikit sakit.

Sebenarnya Kesya tidak mau mengangkatnya tapi ia takut jika itu masalah penting

"Hallo Manu kamu dimana sih!"

Mendengar pertanyaan Alin membuat Kesya kaku untuk menjawab.

"Kamu tau kan aku lagi hamil? Kenapa kamu tinggalin aku sendiri di apart huh!"

Deg

Serasa begitu banyak duri yang menghantam dadanya membuatnya sulit untuk bernafas.

"Hallo Manu jawab bodoh!"

Tut!

Kesya langsung mematikan sambungan telepon itu kemudian melemparnya asal.

Air matanya tak bisa lagi ia bedung ia membuka pintu kamar lalu keluar menuju kamar bundanya. Untung saja bundanya masi ada di sini jika sudah tidak ada entah ia tidak tau akan lari ke mana lagi.

***

Possessif BF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang