WARNING⚠️
cerita ini dibuat bukan untuk ditiru, karena mengandung unsur 18+ / 🔞 diharap untuk bijak dalam membaca.🤎🤎
Terima kasih sudah mampir di cerita aku👋🏻💌
haii, call me juliet🍓🐼
not thor okay?!
Buat yang mau cerita seru yang lain bisa cek di profil aku🫶🏻✨
JANGAN LUPA VOTE‼️
🤎selamat membaca🤎
"..........." terdengar tangisan seorang gadis yang berada di dalam kamar yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri.
"Nangis?" sinis Manu, yang merupakan pacar dari gadis itu.
Manu berjalan mendekati gadis itu kemudian duduk berhadapan dengannya, gadis itu bernama Kesya.
"Tau salah lo apa!" tegas Manu.
Kesya hanya bisa mengangguk sebagai jawabannya. Ia menunduk tidak berani menatap mata tajam milik pemuda yang berada di hadapannya itu.
"Kalo tau salah kenapa lo bikin!" bentak Manu.
"Gue minta maaf!......." jawab Kesya memberanikan diri.
"Terus?"
"Ya-yah l-lo maafin," ucapnya dengan nada memohon.
"Gak, lo harus dapat hukuman dulu!"
"Gak gue gak mau dikurung di kamar terus!" bantah Kesya yang merasa kesal.
"Berani ngebantah? Huh!"
"M-ma-manu gue minta maaf," ucap Kesya lagi sambil menarik tangan Manu, dengan air mata yang terus mengalir.
"Terus lo ulangi lagi?? Udahlah basi banget kata maaf dari lo," ketus Manu kemudian menghempas tangan Kesya.
"Itu itu sa-salah paham......" jujur Kesya yang terus terisak menangis.
"Alesan!" kata Manu sebelum akhirnya menarik tangan Kesya agar mengikutinya masuk ke dalam kamar mandi.
Sesampai di sana, Manu langsung mencepol asal rambut panjang milik Kesya dan membasuh wajah gadisnya itu.
Ia mengambil tisu kemudian membuang ingus Kesya, tanpa ada rasa jijik sedikit pun.
"Lain kali kalo nangis rambutnya diikat," sindir Manu sambil mengeringkan wajah Kesya menggunakan handuk.
Mendengar itu membuat Kesya kembali cemberut.
Cup...
Manu langsung mengecup singkat bibir Kesya yang berada di depannya itu, ia tidak tahan jika tidak mengecup bibir merah muda yang sangat menggodanya setiap hari.
"Ganti baju sana, gue mau ambil susu dulu." ujar Manu kemudian melangkahkan kakinya pergi ke dapur.
Sedangkan Kesya langsung mematuhi ucapan pacarnya itu, ia melihat jam sudah menunjukan pukul 15.25 sehingga ia mengambil pakaian piyamanya yang bergambar hello kitty.
Tak lama setelah itu, Manu datang dengan nampan yang berisi susu coklat kesukaan Kesya dan juga kue buatan ibunya, Eva.
"Ini minum dulu, nangis butuh tenaga ekstra." ledek Manu kemudian menyodorkan susu pada Kesya, dan menyimpan nampan diatas nakas.
"Is!" decak Kesya.
"Udah abis minum sama makan kue langsung tidur. Ponsel lo gue sita,"
Mendengar itu Kesya hanya tersenyum pasrah. Ini salah satu akibat jika dirinya melanggar aturan yang diberikan oleh Imanuel Jimines.
***
Saat melihat gadisnya sudah tertidur di atas ranjangnya, Manu langsung mengambil kunci motor dan mencari jaket kulit miliknya yang tak lain adalah Jaket anggota Geng Vogos.
Setelah beberapa tahun akhirnya geng Vogos diketuai oleh marga Jimines lagi yang merupakan anak satu-satunya dari Alfaro mantan ketua geng tersebut.
"Mau kemana?" tanya Alfaro melihat anaknya menggunakan jaket dan menuruni tangga.
"Keluar pa ke markas," jawabnya singkat.
"Kesya mau kamu tinggalin?" tanya Alfaro lagi.
"Iya, kalo dia nanya Manu bilang Manu ke mini market bentar," jelas Manu mengajak papanya untuk bekerja sama.
"Jangan lama-lama, kamu taukan Kesya ngga bisa jauh-jauh dari kamu," ucap Alfaro mengingatkan anaknya itu.
"Iya-iya nanti Manu cepat pulang." ucap Manu sambil mengambil satu tangan Alfaro untuk disalim.
"Jangan bilang Mama juga Pa!" teriak Manu saat sudah berada di teras rumah.
Sedangkan Eva yang baru keluar dari dapur langsung berjalan mendekati sang suami.
"Kenapa Kak? Manu mau kemana?" tanya Eva.
Walaupun sudah menikah Eva tetap memanggil Alfaro dengan embel-embel "kak".
"Ke mini market, sayang Manu udah besar kamu nggak mau buat adik untuk Manu?" goda Alfaro sekaligus mengalihkan pembicaraan agar istrinya itu tidak bertanya lagi.
"Is kakak apaan sih udah mau berkepala empat juga masih aja mesum!" kesal Eva dengan rona merah diwajahnya.
"Haha enak saja aku masih 35 tahun yah, dan itu masih muda," ucapnya sambil mengecup singkat bibir sang istri.
[Cerita Alfaro & Eva sudah terbit kalian bisa pesan lewat shopee harganya murah kok mulai dri 69k aja] chek IG wattpad_vinsen ada link order di bio.
***
Kesya menggeliat dalam tidurnya kemudian mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya lampu ia melihat ke samping ternyata pacarnya sudah tidak ada disitu.
Ia melirik jam sudah menunjukan pukul 19.23 itu artinya ia sudah tidur cukup lama.
Ia mencari ponselnya di bawah bantal dan di nakas untuk menghubungi Manu menanyakan dimana keberadaan pacarnya itu.
Seketika ia teringat jika Manu masih menyita ponselnya. Membuat Kesya rasanya ingin menangis. Bagaimana ia akan mengetahui dimana keberadaan pacarnya itu.
"Papa,mama!" panggil Kesya yang melihat Alfaro dan Eva sedang duduk menonton diruang tengah.
"Iyah, kenapa sayang?" tanya Eva dan sedikit bergeser agar Kesya bisa duduk disebelahnya.
"Manu mana?" tanya Kesya tanpa basa-basi.
"Oh dia lagi ke mini market, tapi kayanya udah lama deh," heran Eva.
"Ouh gitu, Mama bisa nggak telfon Manu biar cepat pulang??"
"Kenapa nggak kamu aja? Kalo kamu pasti Manu langsung pulang,"
"Hp Kesya disita Ma," adunya.
"Huh, dasar anak itu. Ponsel mamanya juga lagi dipegang sama hm" ucap Eva melirik ke arah Alfaro yang membuat Kesya terkekeh.
"Bentar papa yang chat"
***
Manu my son|kamu dimana?
19.36|markas Pa kenapa?
|Kesya udah bangun?
19.38|iya buruan pulang
19.38***
Setelah membaca pesan dari sang Papa, Manu langsung berpamitan kepada anggota Vogos dan kepada kedua temannya yang tak lain adalah Gian dan Vano untuk pulang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif BF [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA "Hwaa......" terdengar tangisan kesya yang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar pacarnya sendiri. "Nangis?" Sinis Manu. Manu berjalan mendekati gadisnya itu kemudian duduk berhadapan dengan Kesya. "Tau salah lo ap...