XXI. Sorry

1.1K 149 37
                                    

Langit malam sedikit menunjukkan kelabunya disana, bintang-bintang yang biasanya berkedip dengan genitnya sekarang bahkan tidak terlihat satupun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam sedikit menunjukkan kelabunya disana, bintang-bintang yang biasanya berkedip dengan genitnya sekarang bahkan tidak terlihat satupun.

Hitam dan kelabu.

Hanya satu cahaya besar disana yang masih juga terhalang awan hitam. Angin juga berhembus dengan sangat pelan namun dingin menusuk langsung kedalam kulitnya yang sebenarnya sudah terbungkus cardigan rajut berwarna coklat hasil sulaman ibunya.

Jungkook baru datang disana, menghampiri Minji yang sedang memandang penuh puja pada sang langit. Walaupun dia tau fikiran wanita itu tengah gundah pun tidak baik saat ini. Dia juga tau, hanya matanya saja yang memandang langit. Tapi lain dengan hati dan fikirannya.

"Noona, ini teh hijaunya. Lebih hangat jika meminum dan menghirup aromanya. Pasti akan terasa lebih... tenang."

Jungkook duduk tepat di bangku panjang dekat kolam renang bersama Minji pastinya, dengan teh hijau dan susu putih kesukaan Jungkook yang memisahkan jarak mereka berdua. Sengaja menaruhnya di tengah.

Minji tersenyum saat Jungkook mengalihkan pandangannya langsung pada langit gelap itu saat dirinya bergerak mau melihat presensi Jungkook. Berusaha menemani dan menikmati walaupun taada sama sekali yang dia pandang disana.

Bukankah ini semua tidak adil?

Seseorang yang jelas selalu ada untuknya dan selalu menjaga hatinya kini duduk disebelahnya. Dengan sukarela walaupun Minji tau Jungkook pasti menyimpan kecewa.

Melukis sebuah senyum yang tiba-tiba terbit begitu saja, menghapus sedikit rasa sakit yang tadi pagi menghancurkan hatinya begitu saja.

Bohong jika Minji tidak merasa sakit hati walaupun mereka memang tidak sama sekali memiliki rasa, tapi dipermainkan dengan hubungan yang jelas ada itu memang terasa menyakitkan.

Apakah ini karma?

Bisa jadi, inilah mungkin yang Yeri rasakan ketika hatinya direbut paksa demi menutupi kesalahan yang mereka perbuat.

Tangan Minji begitu saja terulur, mengambil tangan Jungkook yang sejak tadi mengetuk-ngetuk kursi kayu tempat dimana mereka duduk. Jungkook selalu begitu saat gugup, melakukan hal random demi bisa menyalurkan kegugupannya.

Tangannya hangat, besar dan percayalah ini adalah tangan yang selalu setia menggenggam tangannya ketika Minji membutuhkannya.

Terkejut pasti, tapi Jungkook sengaja berusaha setenang mungkin menerima perlakuan Minji padanya. Walaupun bohong jika Jungkook tidak senang ketika Minji masih membutuhkan tangan hangatnya ditengah dingin hatinya yang tidak sama sekali tertuju padanya.

Seharusnya hati Jungkook tenang dan senang sekarang, tapi justru perasaan menyakitkan menyerangnya begitu saja. Karna semuanya terasa jauh lebih berbeda saat ini, saat dimana dirinya hanya menjadi yang kedua dalam hubungan rumit ini.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang