XLII. Yeri

880 126 29
                                    

Aku hancur, aku kehilangan, aku sakit dan aku dikhianati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hancur, aku kehilangan, aku sakit dan aku dikhianati. Sakit hatiku meliar menjadi sebuah dendam.

•Kim Yeri•

🍂

Wanita dengan darah yang merembes keluar dari pangkal pahanya tengah meraung-raung kesakitan dengan tangan yang meremat kuat perutnya. Merasakan sakit yang teramat terus-menerus menyerang. Tanpa memberikan jeda barang sedetikpun untuk Yeri membangkitkan tubuhnya berjalan ke arah pintu apartemen yang Taehyung belikan khusus untuknya. Tidak masalah jika harus berjalan terseok-seok. Yang terpenting dia harus berteriak diluar agar mendapatkan pertolongan.

Masalahnya dia sedang ada di kamar mandi. Terjatuh dengan sangat kencang ketika sedang bersenandung sambil menari kecil dimana tangannya sibuk menghapus make-up yang menempel di wajahnya karna baru saja pulang dari mini market di dekat apartemen. Benturan tepat di bokongnya juga jatuh yang lumayan kencang karena lantai yang belum sempat dia pel sesudah mandi tadi pagi membuatnya harus menerima kecerobohan yang dia alami saat ini.

Aliran air deras yang sempat dia biarkan untuk mengisi bathtub yang mau dia pakai mandi tadi sama sekali tidak bisa dia raih penutup kerannya sekarang. Kebetukan jarak dari kaca rias meja kamar mandinya dan bathtub lumayan jauh.

Rasa sakit ini kini merajam dengan sangat mengerikan dan membuatnya berkali-kali ambruk jika memaksakan untuk menyeret tubuhnya. Setidaknya satu hal yang dia harapkan. Menelpon Taehyung. Meminta bantuannya untuk segera menemuinya.

Biasanya Taehyung selalu menghabiskan waktunya di apartemen Yeri. Namun sungguh disayangkan, hari ini ada rapat penting yang mengharuskan Taehyung berangkat sepagi mungkin dan akan pulang telat. Itulah alasan yang Taehyung berikan saat menelpon Yeri setengah jam yang lalu sebelum sang kekasih bergegas ke ruangan rapat.

Dan kini, harapan dibantu oleh sang kekasih pupus sudah.

Beberapa kali ambruk dan berkali-kali juga Yeri bangkit. Dia tidak mau mati konyol di tempat ini. Dia harus menyelamatkan dirinya, walaupun keselamatan anaknya mungkin hanya semu saat ini.

Darah yang keluar cukup banyak. Pening juga tiba-tiba menyerang Yeri sangat hebat. Tubuhnya terasa semakin ringan. Peluh di dahinya bahkan terlihat sebesar biji jagung. Tubuhnya sudah banyak memar karna harus ambruk berulang kali.

Didetik yang bergerak lambat, dengan iringan suara jam yang terdengar semakin cepat juga tumpahan suara air di kamar mandinya. Dia benar-benar hanya dapat pasrah akan harapannya yang perlahan menghilang seirama jarum panjang di jam yang semakin bergerak. Tetangganya pasti tidak mendengar jeritan sakit yang sejak tadi dia suarakan. Suara keran air yang kencang menutup suaranya.

Dan pada akhirnya tubuhnya sampai di dekat nakas kamarnya. Tangannya yang gemetar pun sudah dipenuhi darah kini berusaha meraih handphone yang tadi dia taruh saat berakhirnya panggilan dari Taehyung.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang