VII. Disorganized

3.1K 175 29
                                    

Dadanya teras betul berdenyut menakutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dadanya teras betul berdenyut menakutkan. Nafasnya tercekat menggantung di langit-langit tenggorokan membuat tubuhnya lemas seketika karna tidak menerima pasokan udara yang baik. Kedua manik matanya dengan jelas menangkap bagaimana kondisi tubuhnya saat ini tanpa berbalut sehelai benangpun. Dilengkapi juga dengan presepsi kedua sahabatnya yang juga ada di sisi kanan dan kirinya dengan kondisi yang sama dengannya.

Ini sangat menakutkan, lebih menakutkan dibanding bertemu hantu.

Asalkan hantunya tuyul, mungkin dia tidak takut.

Rasanya menyakitkan jika satu kenyataan itu dia terima.

Dia tidak siap menerima kenyataan pahit sepagi ini. Di pagi hari yang seharusnya dia nikmati.

Tidak terasa ada air mata yang tertahan di pelupuk matanya. Minji sampai sulit mengedip untuk membuat bulir itu jatuh, terjun bebas dari kedua netranya.

Nyawanya seakan dibawa pergi, hilang bersama angin yang masuk melalui lubang ventilasi.

Untuk mengeluarkan suara pun susah. Minji benar-benar hanya diam mematung. Stagnan di posisinya semula. Seakan tidak mau untuk kembali menggerakkan tubuhnya setelah awalnya dia bergerak gelisah dan bangun dengan kondisi mengerikan. Pusat tubuhnya benar-benar sakit. Rasanya seperti sudah dikoyak habis-habisan.

Hanya bisa mengaduh dengan menggigit bibir bawahnya cukup kencang. Sampai dimana luka menggores di bibirnya karna kerasnya gigitan yang Minji torehkan.

"Ah kenapa mereka tidak bangun. Bajingan sekali sudah berhasil meniduriku malah terlelap dengan nyenyaknya tanpa rasa bersalah. Sedangkan aku, tidak lain seperti orang bodoh karna menyesali kesalahan yang nyatanya aku buat sendiri. Mengesankan." Bermonolog sebentar guna meredam sedikit ketakutan yang menyelimutinya dan rasa dongkol akibat pulasnya tidur kedua manusia yang sialnya adalah sahabat dekatnya.

Kembali mengambil nafas, kali ini Minji sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan sisa suaranya. Setidaknya mereka harus tau bagaimana mengerikannya kondisi mereka.

"Taehyung, Jungkook bangun bodoh!!"

Okeh itu mungkin cukup kencang, tubuhnya gemetar sejujurnya. Maka demi itu, hanya kalimat itulah yang bisa dia keluarkan. Juga dengan bantuan bantal yang dia layangkan pada kedua kepala yang masih menempel pada benda empuk yang terus menggiring mereka pada kenyamanan seakan-akan ada perekat disana yang membuat mereka berdua enggan untuk sedikit saja bergerak.

Tapi tentu itu tidak berlangsung lama sebab saat ini Jungkook terlihat menggeliat tidak nyaman dan dengan seenaknya dia juga sedikit menyingkap separuh tubuhnya yang menjadikan selimut yang ada ditubuh Minji juga ikut tersingkap, tapi dengan cekatan Minji menarik, mempertahankan tubuhnya dari mata sialan yang bisa saja kembali menerkamnya. Walaupun sesungguhnya dua manusia ini memang sudah memakannya semalam, dengan lahap.

Jangan lupakan itu.

"Noona, hari ini aku mau libur dulu. Aku lelah"

Suara khas bangun tidur Jungkook mengguar, dengan kondisi matanya yang masih memejam erat disertai dengan tubuhnya yang lagi-lagi mencari kenyamanan. Lelah katanya? Bagaimana denganku yang harus kesakitan pun kelelahan.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang