IX. Messenger

1.4K 136 41
                                    

Tepat di dalam hunian yang mereka betiga tempati semenjak beberapa tahun belakangan ini sekarang terasa sedikit memberikan kesan menyeramkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat di dalam hunian yang mereka betiga tempati semenjak beberapa tahun belakangan ini sekarang terasa sedikit memberikan kesan menyeramkan. Bagaimana tidak, jika dua dari tiga penghuninya tengah dalam panas-panasnya api emosi. Dan disini Jungkook lagilah yang menjadi penengah.

Belum mau membuka suara sejak satu jam kepulangan mereka yang disetujui Seokjin, Jungkook lebih memilih diam dan mengamati dulu waktu yang tepat untuk membuka suara. Selalu seperti itu, dia bahkan seperti tidak memiliki keberanian lebih jika sudah dalam posisi tidak menyenangkan seperti ini.

Minji dalam mode kesal pasti akan sedikit membuat dirinya bisa salah langkah dalam memulai pembicaraan. Singa betina itu lumayan... Menyeramkan. Percayalah.

Dilihatnya sekarang Minji mulai mengambil minuman dingin yang tadi mereka beli di perjalanan, setelah satu jam berlalu dan sudah banyak embun yang tercipta di setiap sisi gelas ditambah banyaknya air yang meluber di bawah gelas. Tidak bisa Jungkook bayangkan betapa hambar dan anehnya minuman itu. Es batunya sudah mencair semua masalahnya.

"Apa ini tentang Taheyung dan permintaan Yeri Noona?" Jungkook mulai melemparkan pertanyaan ketika setengah minuman di dalam gelas itu Minji teguk, difikirnya ini mungkin sudah aman untuknya bertanya. Mungkin sisa sejuk di dalam minuman itu sudah memperbaiki bara api yang Minji ciptakan. "kau tidak setuju untuk permintaan Taehyung Hyung yang satu itu?"

Menghela nafas sejenak, sembari menaruh minumannya di nakas, kini Minji jadi pusing sendiri dengan semua yang dia lakukan. Kebodohan yang dia perlihatkan pada sahabatnya tadi, rasanya tidak pantas. Dia hanya Sabahat masalahnya.

"Percayalah, aku bisa saja menerima kemauan Taehyung yang satu itu jika bukan Yeri orangnya, jujur saja aku takut Taehyung terjebak dalam hubungan bodohnya dengan wanita itu." Minji tidak melepas pandangannya pada layar televisi yang sedang ditonton di ruang tengah. "kau tau sendiri bukan? Bagaimana gilanya wanita itu mengeruk harta Taehyung? Dan bodohnya Taehyung hanya menurut. Kadang cinta memang selalu membuat si pemerannya termakan oleh kebodohannya skenario di dalamnya, sama sepertiku. Aku tidak mau Taehyung terluka nanti. Dia itu tipikal orang yang cepat frustasi, aku takut dia mati mendadak dan kitalah si tersangka karena ada di ruang lingkupnya."

Okeh, yang satu itu abaikan saja. Minji hanya bercanda.

"Baiklah, aku juga tidak setuju sebenarnya" Jungkook melebarkan tangannya di punggung sofa besar itu dengan satu tangannya yang memijat pelipisnya "tapi berbeda jika Noona meminta semua hal dariku seperti Yeri Noona meminta pada Taehyung Hyung, sudah dipastikan aku dengan senang hati akan memberikannya" Jungkook tersenyum dengan gigi kelincinya yang tersemat disana. Berusaha mencairkan suasana disamping kejujurannya.

Taada jawaban, sepertinya dia gagal. Minji hanya diam, wajahnya datar. Saat ini giliran Jungkook yang tidak berkutik sedikitpun, ia memilih membiarkan Minji bergelut dalam fikirannya sendiri. Ketimbang dia harus berbicara banyak namun tak memberikan efek apapun yang bisa membuat Minji nyaman.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang