XLVII. Death File

866 119 36
                                    

Berat memang rasanya harus menyelesaikan semua dengan pilihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berat memang rasanya harus menyelesaikan semua dengan pilihan. Seperti ditarik dari dua sisi sekaligus.

🍂

Hembusan angin dingin menyapu beberapa helai rambut Minji yang memang tergerai bebas. Taehyung disampingnya hanya bisa tersenyum melihat betapa cantik dan indahnya senyum sang istri yang beberapa bulan ini menjadi miliknya. Menjadi tempat bagi Taehyung bersandar paling nyaman yang pernah dia lepas karena sebuah insiden memuakkan yang sampai detik ini selalu membuatnya merasa tidak baik.

"Cantik."

Lirih Taehyung melihat Minjinya tersenyum dengan matanya yang memejam menikmati segarnya udara di pantai Jeju. Mereka ada di puncak. Taheyung mengajak Minji untuk meringankan sedikit beban yang sudah bertumpuk di pundak mereka. Membiarkan angin menghapus semua beban itu dengan sukarela.

Minji menoleh ke arah Taehyung yang juga sedang melihat ke arahnya. "Aku mendengarnya."

"Syukurlah." Taehyung mengusap lembut surai rambut Minji yang berterbangan, beberapa helainya dia taruh di belakang telinga Minji. Dia ingin lihat wajah istrinya tanpa gangguan. "karna kini aku bisa meyakinkan diriku jika istriku tidak mengalami gangguan telinga."

Wah, dia baru saja merusak suasana romantis yang berusaha di bangun.

"Ah lupakan, kau memang tidak bisa romantis!" Minji melipat kedua tangannya di dada. Berdiri tepat di hadapan Taehyung yang sedang memalingkan wajahnya melihat hamparan laut yang indah terbentang dari atas. "Jadi, mau disini saja? Aku lelah! Kau tidak lihat betapa besarnya perut ini? Aku sampai ingin jatuh menahan beratnya."

Taehyung yang tadi sedang melihat hamparan laut langsung menoleh ke arah Minji.

"Apa anak kita makan banyak? Kau masih terlihat biasa saja, tapi kenapa dia begitu besar." Taehyung memilih berjongkok, mensejajarkan kepalanya tepat dihadapan perut Minji yang mencuat dan besar. Mirip seperti buah semangka. "Paman Jungkook pasti banyak memberikan makanan enak untukmu ya. Maafkan Daddy ya, sempat pergi meninggalkan kalian." Ya, hanya sempat pergi. Belum selamanya pergi.

"Tae, jangan mulai."

"Apa? Aku hanya berbicara jujur Ji-ah."

Minji tidak menjawab. Hanya diam dan melihat Taehyung tanpa mengedip. Tangannya menyilang di dada. Pertanda akan dimulainya perang jika si jantan masih membuatnya emosi.

"Oke, baiklah. Aku cemburu sayang. Maaf ya." Taehyung bangkit. Mencubit kecil pipi tembam Minji. Katanya dia naik lima belas kilogram. Sudah dipastikan pipinya ikut membengkak. Tapi jujur, itu menggemaskan.

Taehyung suka.

"Masih mencintaiku ternyata." Minji melenggang jauh, sudah bosan ada di puncak. Jadi mau mencari suasana baru, atau opsi lainnya, ya istirahat. Taehyung menyewa satu villa di dekat pantai. Spot yang sangat Minji suka. Taehyung tau itu.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang