Epilog.

1.2K 141 32
                                    

Kalo ini tembus 50 vote + spam komen aku bakalan langsung up bonchap yang bakalan bikin kalian senyum sekaligus bikin beban fikiran 🤭 yok bisa yok yang siders keluar 🤗

Kalo ini tembus 50 vote + spam komen aku bakalan langsung up bonchap yang bakalan bikin kalian senyum sekaligus bikin beban fikiran 🤭 yok bisa yok yang siders keluar 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak yang bilang, kenapa harus terlalu berbelit menjalani hidup jika kita sendiri bisa mengubah alurnya. Bukannya hanya diam dan menerima, padahal jelas kita tau jika semua itu pasti sangatlah menyulitkan.

Nyatanya, hidup tidak semudah itu dan nyatanya ada kekuasaan lain yang memang berhak mengatur skenario untuk kelanjutan hidup kita. Tidak lagi bisa dibantah, itu sudah ketetapan.

Kadang kita memang selalu berfikir ingin menempuh jalan pintas, tapi entah kenapa kita tetap akan berjalan dijalur yang memang sudah ditentukan. Kemauan dan keinginan memang menuntun kita untuk mencari yang paling mudah, tapi Tuhanlah yang menetapkan takdir. Tidak ada lagi penolakan walaupun kita menginginkannya.

Aturan alam, aturan tuhan, itulah yang berlaku di dunia ini.

Keinginan kita, kehendak kita itu hanyalah sebatas usaha. Bukan takdir yang bisa kita ubah seenaknya.

Sama sepertiku, aku dan Jungkook sebenarnya sudah bersama sejak kecil, selalu melakukan hal yang kita mau berdua bahkan berjanji untuk selalu bersama.

Namun kenyataannya tidak semudah itu kita bersama walaupun takdir berkehendak kita akan bersama seperti saat ini.

Aku harus melewati fase sedih berpisah dengannya, kembali bersama tapi hatiku bukan untuknya, kembali dijatuhkan pada sakit yang teramat karna takdir menginginkan aku bersama dengan pria yang memiliki masalalu kelam juga bahaya yang mengancam nyawa, kembali lagi bisa bersama namun status memisahkan kita berdua, berakhir dengan aku yang diminta tuhan kembali bersamanya namun anak yang aku kandung bukan anaknya.

Banyak sekali hal yang harus aku lalui agar bisa bersamanya. Walaupun jika difikir jalan untuk bersamanya terlihat mudah karna kami bersahabat dekat.

Tapi aku percaya Tuhan tidak mungkin menguji umatnya jika dia rasa umatnya tidak kuat. Sama sepertiku, sebagaimanapun aku merasakan jika aku tidak sanggup nyatanya aku sanggup sampai di titik ini. Sanggup untuk kembali bersamanya dan sanggup mengambil bahagiaku lagi bersama seseorang yang sudah mencintaiku dan menyayangiku dari kecil.

Seorang anak lelaki yang nyatanya ditakdirkan untukku semenjak dia kecil.

Ayah dari anakku.

Pria yang kini mengemban tugas menjadi pemimpin keluarga.

Rasanya aku ingin sekali tersenyum lebar sambil menepuk kedua tanganku. Entahlah, kini aku merasa bangga pada diriku sendiri atas berhasilku, aku berhasil mengatasi semua masalah ini. Melakukan dengan sangat sabar walaupun banyak keburukan juga yang aku sudah berikan, seperti praduga buruk.

Namun tetap aku merasa bangga dengan pencapaianku.

Aku melempar tatap untuk melihat sekitar, dedaunan mulai jatuh di atas aspal. Udara dingin mulai bertiup kencang ingin menembus mantel berwarna hitam yang kini aku kenakan.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang