XLI. Lie

897 143 33
                                    

Ini part paling sedikit yang aku tulis, cuma 1,9k word.

Mau lanjut ga nih?

55 vote aku post chapter selanjutnya 💜

Ada duka yang menyeruak, dibalik rasa sakit yang terperangkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada duka yang menyeruak, dibalik rasa sakit yang terperangkap.

🍂

Sang mentari sudah mulai menggantung di langit berwarna biru yang masih berhiaskan semburat jingga cerah dengan pedaran mentari yang mengintip membentuk kilauan cahaya di celah gumpalan awan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang mentari sudah mulai menggantung di langit berwarna biru yang masih berhiaskan semburat jingga cerah dengan pedaran mentari yang mengintip membentuk kilauan cahaya di celah gumpalan awan putih. Hampir terlihat mirip dengan sunset. Tapi nyatanya mereka berbeda.

Banyak orang sering mengagungkan Sunset dengan keindahannya yang memukau. Tapi mereka tidak sadar jika datangnya Sunrise juga merupakan sebuah keindahan. Sunrise itu bagaikan harapan baru yang memberi kita semangat untuk menjemput awal yang baru.

Wajahnya mengenadah ke arah sorot sang mentari yang terasa hangat. Masih jam delapan pagi, masih banyak kesempatan mendapatkan beberapa asupan vitamin D.  Matanya memejam. Benar-benar menikmati, sebelum harinya datang menjemput dengan berbagai masalah pelik yang menumpuk di pundaknya.

Membiarkan sang mentari memberikan ketenangan pada dirinya. Merasa tidak perlu berceloteh panjang lebar pada sang mentari. Hanya diam saja mentari sudah menyalurkan hangat dan nyamannya. Kicau burung peliharaan milik tetangganya juga mengalun indah memanjakan telinga.

"Taehyung dan aku dulu sering menikmati pagi seperti ini dengan berlari kecil di taman dan berkahir di bukit kecil kampung rumah kami. Kemudian bergegas pulang ketika peluh sudah menguasai tubuh kami." Seokjin mengalihkan tatapannya ke arah Minji yang sekarang melihat ke arahnya karna arah pembicaraan Seokjin yang sedang membuatnya penasaran. "Anak itu terlihat sangat bahagia jika keluar dari rumah besar keluarga Ryu. Seperti dibiarkan bebas tanpa beban. Itulah terakhir kalinya aku bisa mengajaknya keluar. Karna..."

Seokjin menunduk, tersenyum dengan garis senyum tipis yang terlihat sangat menyakitkan. Senyumnya bukan bentuk dari sebuah bahagia, lebih ke arah duka yang menaungi dirinya. "Taehyung selalu melakukan percobaan bunuh diri saat mengetahui keluarganya hancur. Tekanan batin yang selalu dia terima dari nenek, ditambah perasaan hancur yang selalu dia rasakan saat melihat kedua orang tuanya bertengkar lah yang membuat jiwanya terguncang."

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang