🔞 MATURE🔸CONTENT 🔞
"Jadi siapa ayah dari anakku?"
Menikah memanglah hal yang sangat diinginkan oleh sebagian orang, tapi bagajmana jika dalam satu pernikahan kalian harus memiliki dua suami yang salah satunya tetap harus bertanggung jawab tapi ti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nyatanya aku bukan sekedar membutuhkan cinta. Kenyamanan dan rasa saling menghargai juga sangat aku butuhkan dalam satu hubungan.
♥
Sorenya masih bertemankan semilir angin dingin. Sweater rajut favoritnya juga sudah setia membungkus tubuhnya sejak beberapa menit yang lalu. Pemberian ibu Minji sebagai kado ulang tahun. Minji bahkan sangat menyukai kehangatan yang diberikan sweater rajut itu. Dia selalu merasakan hangatnya didekap langsung oleh hangatnya pelukan ibu.
Ini hadiah paling berkesan yang dia miliki. Sebelum ibunya memiliki kesibukan yang menyita waktunya dengan Minji.
Sisa sisa memory masih acap kali berputar dengan gilanya merusak suasana yang sedang Minji ciptakan senyaman mungkin melalui kenangan indah waktu dia masih berkumpul bersama keluarganya. Tapi di sisi lain, Minji dapat merasakan sesuatu yang menyakitkan dengan hebatnya datang mengoyak otaknya juga hatinya.
Terdengar menyeramkan, tapi inilah sebuah perumpamaan yang sedang dia rasakan. Rasanya sangat menyakitkan hingga telinganya berdengung kencang ketika dia merasakan sebum jantungnya tidak beraturan. Merasakan hal ini tentu sangat menyakitkan, apalagi harus terlihat baik-baik saja nanti. Saat dirinya harus bertemu Taehyung yang notabenenya adalah suaminya.
Terasa semakin merajam disetiap detiknya, membawa luka dan rasa bencinya akan keadaan yang terus menggiringnya pada kenyataan pahit dalam hidupnya. Dan kini Minji dapat merasakan dirinya seperti ditarik paksa tenggelam dalam dukanya.
Menyibak pelan lengan sweaternya untuk melihat lagi luka yang tadi dia dapat saat berlari menjauh dari kenyataan pahit yang dia terima. Membiarkan luka itu menghambur bersama angin dingin yang semakin berhembus kencang. Kedua netranya bergerak pelan mencari keteguhan akan hatinya yang runtuh berserakan di bawah kakinya.
Kembali mengingat bagaimana luka itu tercipta.
Dia, dengan kerinduan akan kehadiran suaminya yang belakangan ini tidak memiliki waktu bersama. Berinisiatif untuk membawakan kembali bekal yang selalu dia siapkan untuk suaminya itu. Karna seminggu ini tidak ada waktu banyak untuk Taehyung bisa menyempatkan diri pulang kerumahnya. Bahkan Minji juga dilarang untuk pergi ke kantornya sekedar mengantarkan kotak bekal itu.
Alasan klasik, Taehyung takut Minji kelelahan di usia kandungan Minji yang menginjak tujuh bulan.
Pada akhrinya Minji nekat untuk datang. Taehyung tidak pulang tadi malam. Dan Minji hanya ingin melihat Taehyung baik-baik saja disana, dengan bekal sebagai penyemangat suaminya saat bekerja. Memberikan Taehyung kejutan sesekali mungkin sedikit menyenangkan.
Toh menyenangkan hati suami juga salah satu hal hang harus dimiliki para istri bukan?
Dengan wajah yang berseri dengan rantang berwarna biru yang berisi makanan kesukaan Taehyung yang sudah Minji siapkan dengan perasaan yang cukup baik, kini langkahnya menghangatkan Minji menapaki kantor yang dulu pernah menjadi saksi bisu pertemanannya kembali terjalin.