XXVII.Threat

1K 126 69
                                    

Ruangan yang indah ini dulu adalah saksi bisu sepasang kekasih akan cinta juga kemesraan yang selalu mereka bagi disana, misalnya peluh yang tersisa akan cinta yang mereka coba tumpahkan lewat sebuah pergulatan dengan banyaknya kata memuja yang sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ruangan yang indah ini dulu adalah saksi bisu sepasang kekasih akan cinta juga kemesraan yang selalu mereka bagi disana, misalnya peluh yang tersisa akan cinta yang mereka coba tumpahkan lewat sebuah pergulatan dengan banyaknya kata memuja yang saling mereka utarakan.

Ruangan ini juga yang dulu pernah membuat mereka dirundung pilu sehingga menciptakan duka yang teramat menyakitkan selama beberapa tahun belakangan setelah insiden menakutkan dan menyedihkan itu tercipta diantara mereka.

Ruangan ini juga yang membuat Taehyung kembali kehilangan jati dirinya, menciptakan penyesalan yang membekas bahkan sampai saat ini, saat dirinya kembali menginjakkan kakinya di apartemen Yeri yang Taehyung berikan khusus untuknya. Penyesalan yang akan dia bawa sampai mati dan tidak akan pernah sudi untuk sekedar memaafkan dirinya sendiri.

Yeri disana, di sudut ruangan dekat ranjangnya. Meremat kencang bagian dadanya yang terasa sakit dan mulai dengan degupan tidak beraturan. Hingga kini Yeri mencoba bangkit dari sana, karna melihat Taehyung datang membawa bungkusan kecil. Kakinya terasa gemetar, tangannya sekarang bergantian meremat perutnya ketika tungkainya mencoba melangkah.

Tapi baru langkah pertama, Taehyung langsung buru-buru mengambil tubuh Yeri untuk dia bantu. Tidak tega, itu alasannya disamping dia juga tidak bisa melihat Yeri, orang yang masih setia mengisi hatinya ini kesakitan. Karna dibalik semua sakit yang Yeri terima itu bersangkutan dengan dirinya.

Yeri bahkan masih diam ketika Taehyung mulai mengarahkan sebutir pil di hadapan Yeri berikut dengan gelas berisi air putih. Meminta wanita itu untuk menegaknya agar bisa membebaskannya dari rasa sakit. Tapi ditolak, Yeri lebih memilih abai dan membuang muka. Mengatakan dengan jelas dari semua yang dia perlihatkan untuk Taehyung adalah sebuah penolakan.

"Minum dulu Ri-ah, jangan menyiksa dirimu. Kenapa tidak bilang jika sudah habis? Aku bisa membelikannya untukmu saat aku sudah tidak sibuk bekerja. Jangan seperti ini."

Air mata wanita itu tumpah begitu saja dengan cepat, secepat rasa sakit itu menyerang hatinya. Tiba-tiba kepalanya tertunduk, matanya menyorot dengan gamang karna tertutup air yang ingin jatuh lagi dari netranya. "sudahlah, rasanya itu tidak lagi penting Tae. Kau sudah menyiksaku terlebih dahulu. Kau sudah mengambil separuh dari hidupku sejak lama tanpa bisa kembali aku ambil. Dan sekarang saat aku mulai tidak berdaya, kau dengan mudahnya melepas? Apa setidak berharga itukah aku?"

Taehyung melangkah mendekat, tangannya mengambil rahang sang kekasih. Tersenyum sangat samar ketika hatinya kembali terluka akan kenyataan yang menamparnya habis-habisan. Mencium kening Yeri dengan sangat lembut, seperti Yeri itu adalah barang yang sangat amat rapuh untuk sekedar disentuh. Tidak lama, hanya lima detik Taehyung bertahan dengan posisinya. Karna Yeri menjauhkan tubuhnya dengan menekan dada Taehyung ke depan.

Taehyung diam sejenak ketika wanita yang telah lama menemaninya itu tengah tertunduk kembali di posisi semula. Kini dia lihat jelas bahunya naik turun menahan isakan yang tertahan di kerongkongan.

OH MY DADDY [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang