ARA'S WEDDING STORY

1.3K 53 6
                                    

23 Agustus 2021

***

MasyaAllah gais

Dik Ara kembali lagi...

Lama tak bersua terakhir di tahun 2020, berharap kalian masih disini menunggu dengan setia mas Raga dan dik Ara.

Gimana kabar kalian? puasa aman? Sehat semua kan?

But any way, check this out yaaaa

***

Pagi ini langit tak secerah hari kemarin tampak gelap seolah menegaskan bahwa sebentar lagi hujan akan turun tak ketinggalan angin kencang mulai berhembus hingga menggoyangkan semua tirai yang ada dalam ruangan. Suasana yang cocok untuk berleha-leha seharian, menarik selimut hingga menutupi kepala dan tertidur hingga siang datang. Andaikan saja tak ada panggilan telphone yang mendesak subuh tadi, mungkin aku sudah berada dalam dunia mimpi hingga  sekarang, tak seperti saat ini nontonin PakSu yang lagi asyik bergoyang-goyang dibawah matahari yang terik. 

"Sayang ngga olahraga? ayo olahraga virtual bareng sayang" apa dia bilang? tidak tahu saja dia langit Bogor saat ini bagaimana, sungguh mendukung untuk melemahkan mata yang mulai setengah energi.

"Ade ngantuk mas..." keluhku sambil mengubah posisi rebahanku. Cape juga ternyata tengkurep sambil natap hp. "Lagian disini mendung tau! anginnya kenceng banget masyaAllah" laporku. 

"Iya tah de? disini panas banget. Terus ade mau lanjut bobo? ngga ada callingan ngerjain apa gitu?"ujarnya dengan wajah memelas. Satu fakta baru kutemui bahwa manusia kaku yang kini menatapku intens bukanlah tipe orang yang pemaksa walau sebenarnya bisa saja dia memaksa. Aku tahu betul mas Raga tak ingin ku tinggal tidur, dia ingin aku terus menatapnya begini menemaninya menjalani karantina disana, tapi dia tak ingin memaksaku. Gimana ngga sayang coba?

"Nda ada, kemarin udah closing jadi hari ini ade bisa leha-leha."

"Yaudah sayang bobo aja, nanti kalau udah bangun kabarin ya sayang..." See? dia mengalah demi aku. Kenapa si mas, kamu bisa paksa aku untuk terus terjaga kok. Kenapa kamu baik banget sih?

"Mas, ade mau buat ice cream. Temenin, jangan di matiin hpnya ya!" Ujarku berusaha menepis magerku demi dia yang kini senyum-senyum. Love language itu banyak gais, ini salah satu contohnya cocok untuk kamu yang cuek tapi ingin terlihat cute didepan pasangan.  

"Nda jadi ngantuk sayang? Nda papa kok kalau mau bobo"Ku tatap garang mas Raga yang kembali mengeluarkan jurus ikhlas tanpa batasnya. Bisa ngga sih hargai sedikit? bangkit dari kasur di tengah langit mendung itu bukan hal yang mudah loh, apalagi ini kali pertamanya seorang Accounting bebas kerjaan di hari libur, tapi demi dia aku rela bangkit dan berusaha produktif biar dia ngga kesepian. Please deh ini Effort!

"Ehhh, yuk dah yukk. Ayo ke dapur sayang! nanti sisain mas ya, kamu bikin yang rasa cookies kan?" Ralat mas Raga panik, aih! asyik sekali bukan punya suami yang pekanya MasyaAllah. Beruntung kali aku punya manusia ini, udah baik, penyayang, lucu, peka pula. Please jaga dia untukku ya Allah, bawa dia pulang dan biarkan aku memeluknya lagi.

"Kayanya sepi ya sayang, Ibu sama Tia pada kemana?" 

"Ade ngga tau, tadi si bilangnya mau ke tetangga sebelah yang hajatan. Ade bingung deh mas, pandemi begini masih aja adain acara. Ade jadi ngeri ibu sama Tia kena." Curhatku sambil memasukkan bahan-bahan instan ke dalam mixer. 

"Susah si deh, ngelarang ibu juga ibunya nanti  yang ngga enak sama tetangga sebelah. Kan beliau udah baik banget bantu kita pas Ayah ngga ada. Begini aja ya, kalau nanti ibu udah muncul gejala langsung PCR aja okey, semoganya sih ngga ya. Ade juga jangan banyak keluar, pakai double maskernya, sampai sini paham?!." Aku dibuat terkesima pada sosok laki-laki yang kini menatapku dalam. Laki-laki yang pelit senyum didepan banyak orang, berubah menjadi pria hangat nan bawel dihadapanku dan keluarganya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARA'S WEDDING STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang