Prologue

3.1K 335 34
                                    

"(Y/N), aku mencintaimu..."

"Eh? Siapa kau?"

"Kumohon, menikahlah denganku!"

"T-tapi..."

Belum sempat menanyakan siapa sebenarnya lelaki misterius tersebut, tiba-tiba saja (Y/N) sudah ada di dalam air laut yang gelap gulita.

Dingin...

.

.

.

.

.

Gelap...

.

.

.

.

.

Rasa takut ini semakin terasa...

Semakin lama semakin dalam aku jatuh kedalamnya.

Apa aku akan mati disini?

Tolong...

Siapa saja...

Tolong...

(Y/N) membuka matanya perlahan.

Ternyata semua itu hanyalah sebuah mimpi.

(Y/N) memandangi langit-langit kamarnya sambil merenungkan mimpi yang ia alami tadi. Lalu, segera bangun dari tidurnya dan langsung berjalan keluar kamarnya.

(Y/N) menuruni tangga dan berjalan menuju dapur untuk memasak sarapan. Ia memutuskan untuk memasak omuraisu untuk sarapan hari ini.

***

(Y/N) tinggal berdua bersama ibunya. Ia adalah anak tunggal. Setiap hari, ibunya selalu sibuk bekerja. Beliau bekerja dari pagi hingga larut malam untuk membiayai (Y/N). Sejak ayah (Y/N) meninggal beberapa tahun silam, ibunya banting tulang untuk menafkahi (Y/N) seorang diri.

Sejak saat itulah, (Y/N) tumbuh menjadi gadis yang mandiri. Ia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya.

(Y/N) sama sekali tidak keberatan dengan semua itu. Karena bagi (Y/N) semua itu sudah menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, walaupun memiliki dua lantai, rumah (Y/N) tidak berukuran terlalu besar. Sehingga memudahkan (Y/N) untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah seorang diri.

***

Tiba-tiba, dari lantai dua turun seorang wanita paruh baya yang berjalan dengan sedikit tergesa-gesa. Ternyata ia adalah ibu (Y/N).

"Ohayou, (Y/n)-chan!" sapa ibu (y/n).

"Ohayou, okaasan. Aku tahu kau sedang buru-buru sekarang. Ini, aku sudah siapkan bekal sarapan untuk okaasan" ucap (Y/N) sambil menyerahkan sekotak bekal makanan yang berisi omuraisu.

"Arigatou ne, (Y/N)-chan. Maaf ya, aku selalu merepotkanmu. Seharusnya ini semua menjadi tugasku" ucap ibu (Y/N) lembut sambil mengelus-elus kepala putri tunggalnya itu.

"Tidak, okaasan. Seharusnya aku yang harus minta maaf karena belum bisa membantu perekonomian keluarga kita. Maafkan aku" jawab (Y/N) sambil menundukkan kepala.

"(Y/N)-chan. Sudah melakukan semua ini saja sudah membuat okaasan sangat bangga padamu. Soal itu jangan kau pikirkan, ya." ucap ibu (Y/N) sambil tersenyum.

(Y/N) hanya tersenyum kepada ibunya.

"Wah, sudah pukul enam! Okaasan harus segera berangka kerja. Baik-baik, ya di sekolah. Okaasan pergi dulu" ucapnya sambil melangkah pergi keluar rumah.

All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang