Chapter 32

375 38 0
                                    

.
.
.
.
.

Lagi-lagi, aku melihat mimpi yang sama setiap malam.

Semakin lama, mimpi tersebut semakin terlihat jelas...








***

(Y/n) yang sedang tertidur diatas kasur mulai membuka matanya perlahan.

Ia melihat ada seorang laki-laki tersenyum tepat di sampingnya.

"Ohayou, (y/n)..."

"Ohayou..." balas (y/n) dengan suara yang sedikit serak. Ia pun membalas senyuman suaminya tersebut.

Lalu tangan suaminya meraih sebelah pipi (y/n) dan mengelusnya dengan sangat lembut. (Y/n) hanyut di dalam kelembutan dan kehangatan tangan suaminya. Hal tersebut membuat (y/n) tidak bisa berhenti menunjukkan senyuman di wajahnya.

Tiba-tiba, lelaki tersebut berniat untuk mencium bibir istrinya.

Dengan cepat, (y/n) langsung memejamkan matanya dan membalas ciuman lelaki tersebut.

(Y/n) dan suaminya terbiasa melakukan morning kiss hampir setiap hari. Itu menandakan bahwa hubungan pernikahan antara mereka berdua benar-benar harmonis dan sangat romantis. (Y/n) sangat mencintai suaminya. Apalagi lelaki tersebut, ia benar-benar mencintai (y/n) melebihi apapun di dunia ini.

Mereka pun melepaskan ciuman mereka.

"Seperti biasa bibirmu selalu terasa sangat hangat, suamiku" ucap (y/n) dengan pipinya yang memerah.

Cup!

Lalu lelaki tersebut mengecup dahi (y/n) dengan lembut.

"Aishiteiru..." bisik suaminya.

"Watashi mo..."

Lalu (y/n) memeluk erat tubuh suaminya. Ia menenggelamkan wajahnya tepat di depan dada suaminya yang bidang.

Lelaki tersebut pun membalas pelukan (y/n). Hal yang paling membahagiakan baginya adalah bisa menghabiskan sisa hidupnya bersama (y/n), satu-satunya wanita yang ia cintai.

***

Suami (y/n) sedang berada di dapur. Rupanya ia sedang menyiapkan sarapan spesial untuk istrinya.

(Y/n) yang melihat suaminya sedang memasak di dapur langsung berjalan kearahnya.

"Anata, kau tidak perlu repot-repot memasak. Sudah menjadi tugasku untuk menyiapkan makanan untukmu" tegur (y/n). Ia merasa tidak tega bila harus membiarkan suaminya memasak untuknya.

"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan, kok. Apalagi sekarang kau sedang mengandung anak kita. Aku tidak mau membuatmu terlalu kelelahan, sayang" ucap lelaki tersebut lembut.

"Kau ini. Usia kandunganku sudah menginjak 3 bulan. Tubuhku sudah tidak lemas seperti sebelumnya. Aku juga sudah tidak merasakan mual"

"Tapi kemarin-kemarin kau sering sakit kepala, bukan?"

(Y/n) hanya terdiam. Dia tidak ingin merepotkan suaminya. Apalagi suaminya itu harus pergi bekerja.

Tiba-tiba, suaminya pun memegangi wajah (y/n) dengan kedua tangannya. Ia menatap dalam-dalam kedua bola mata istrinya tersebut.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu. Aku ingin kau dan anak kita tetap sehat. Kau mengerti, sayang?"

Dengan berat hati, (y/n) pun menganggukkan kepalanya.

Cup!

Lelaki tersebut mengecup dahi (y/n).

"Arigatou ne. Sudah, sekarang tunggu saja di meja makan, ya"

All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang