Chapter 14

723 95 42
                                    

"Sudah cukup. Aku benar-benar sudah muak denganmu! Mulai sekarang kita putus!" teriak Rin. Lalu ia langsung pergi meninggalkan (y/n) sendirian.

Sontak, (y/n) tak mampu lagi membendung air matanya.

Tiba-tiba, hujan pun turun sangat deras. Dalam sekejap langsung membasahi tubuh (y/n) dan Rin secara bersamaan. Sama seperti saat itu, namun dengan suasana yang jauh berbeda.

Dengan cepat, (y/n) langsung berlari kearah Rin dan langsung memeluknya dari belakang. Hal itu membuat Rin tidak bisa pergi kemana-mana.

"Aku mohon, Rin-kun! Jangan tinggalkan aku sendirian!" seru (y/n) sambil menangis.

Rin hanya terdiam sambil menunduk.

"Bukankah saat itu kau bilang tidak akan pernah meninggalkanku? Kita sudah pernah berjanji, bukan? Kita akan selalu bersama, bukan?!" lanjut (y/n).

"Lepaskan"

"Tidak akan!" teriak (y/n) sambil lebih mengencangkan pelukannya di tubuh Rin.

"Kubilang lepaskan, bodoh!" teriak Rin.

(Y/n) langsung terdiam begitu mendengar kata 'bodoh' dari mulut Rin. Dalam sekejap hatinya terasa sangat sakit.

"Kenapa kau sangat egois? Karenamu aku kalah telak melawan saingan terberatku. Aku benar-benar tidak bisa fokus saat lomba tadi. Kau benar-benar telah menghalangi jalan menuju mimpiku, (y/n)! Aku gagal karena kau! Ini semua salahmu!" teriak Rin sambil mendorong tubuh (y/n) ke belakang. Sehingga (y/n) terjatuh ke tanah. Lalu Rin langsung pergi meninggalkan (y/n) sendirian.

(Y/n) hanya terduduk lemas diatas tanah sambil menunduk. Tangisannya semakin menjadi-jadi. Bersamaan dengan turunnya hujan yang semakin lama semakin deras.

Sekarang ia sendirian. Ia benar-benar merasa sangat hancur. Tubuhnya menggigil karena kedinginan. Ia bingung harus melakukan bila tidak bersama Rin lagi.

"R...Rin...-kun!" ucapnya sambil menangis.

(Y/n) mencoba mengelap air matanya dengan kedua tangannya.

Tiba-tiba, ia tidak merasakan air hujan jatuh ke atas kepalanya lagi. Lalu ia melihat kearah atas kepalanya. Ternyata ada seseorang yang memayunginya dari belakang.

Karena penasaran, (y/n) langsung menoleh kebelakang untuk melihat siapa sosok yang berbaik hati menyodorkan payung kepadanya.

Ternyata itu adalah Sousuke. Tubuhnya basah kuyup karena payung yang ia pegang ia berikan kepada (y/n) untuk melindungi tubuhnya dari hujan.

"Sousuke...-san?" ucap (y/n) pelan. Seketika ia menghentikkan tangisannya.

Sousuke pun langsung berjongkok agar dapat lebih dekat dengan (y/n).

"Ada apa, (y/n)-san?" tanya Sousuke. Sebenarnya Sousuke sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena sedari tadi ia secara diam-diam mengamati mereka berdua dari jauh.

Sontak, mata (y/n) mulai berkaca-kaca lagi. Ia benar-benar sudah tidak bisa menahan air matanya.

"Kenapa? Semua orang yang aku cintai selau meninggalkan aku..." ucap (y/n).

Tiba-tiba, Sousuke melepaskan genggamannya dari payungnya dan langsung memeluk erat tubuh (y/n).

Seketika tubuh (y/n) yang basah karena hujan langsung terasa lebih hangat. Ia langsung menenggelamkan wajahnya kearah dada Sousuke yang kekar. Ia benar-benar merasa nyaman berada di dalam pelukan Sousuke.

"Kau tidak akan pernah sendirian, (y/n)-san. Aku akan selalu berada disisimu" ucap Sousuke tepat di samping telinga (y/n).

"Kenapa..., Sousuke-san? Padahal hujan saat itu, Rin-kun...." ucap (y/n) yang terpotong karena tangisannya. Sousuke pun semakin memeluk erat tubuh (y/n).

All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang