The End(?)

601 40 3
                                    

20 tahun yang lalu, tepatnya saat Haruka dan Makoto masih berumur 5 tahun...

"Matte, Haru!" seru Makoto sambil berusaha mengejar Haruka di tengah kerumunan orang di sebuah festival matsuri.

Namun, Haruka sama sekali tidak menoleh kearah Makoto.

Brug!

Tiba-tiba Makoto terjatuh ke tanah.

"I-ittai!" rintihnya sambil berusaha untuk berdiri.

Setelah kembali berdiri tegak, Makoto kembali menatap ke depan. Ia masih mengharapkan Haruka masih berada tak jauh darinya. Namun sayangnya, Haruka sudah pergi entah kemana.

"Haru..." ucap Makoto pelan. Ia merasa sangat sedih karena Haruka benar-benar meninggalkannya.

Tiba-tiba, terdengar suara tangisan seorang anak perempuan dari kejauhan.

Sontak, Makoto langsung mencari tahu sumber suara tersebut.

"Suara tangisan siapa ini?" tanyanya penasaran sambil menoleh ke kiri dan kanannya.

"Hiks...hiks..."

Tiba-tiba pandangan Makoto tertuju pada seorang gadis kecil yang mengenakan yukata sedang berdiri tepat di depan sebuah stan penjual street food.

Dengan cepat, Makoto langsung berlari kearahnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Makoto.

"Hiks...hiks..."

Namun sayangnya, gadis tersebut tidak menjawab pertanyaan Makoto dan terus- menerus menangis.

Makoto yang merasa kasihan meletakan sebelah tangannya di puncak kepala gadis tersebut lalu mengelusnya dengan lembut.

"Yosh...yosh... Jangan takut. Kau pasti tersesat, iya 'kan?" tanya Makoto sambil tersenyum. Berusaha menenangkan gadis kecil tersebut.

Begitu melihat senyuman Makoto, gadis kecil tersebut langsung berhenti menangis dan menatap dalam-dalam kedua manik hijau Makoto.

Tak lama kemudian, gadis kecik tersebut menganggukkan kepalanya perlahan. Mengiyakan perkataan Makoto tadi.

"Sokka. Jangan khawatir. Ayo kita cari orang tuamu. Memangnya tadinya kau pergi dengan siapa kesini?" tanya Makoto ramah.

"O...otousan dan okaasan..."

"A! Ternyata benar orang tuamu, ya. Baiklah, kalau begitu, ayo kita cari bersama-sama" ucap Makoto sambil mengulurkan sebelah tangannya.

Spontan, mata anak perempuan tersebut langsung tertuju pada tangan mungil Makoto. Lalu, ia pun memberikan sebelah tangannya kepada Makoto dan menggenggamnya erat.

Mereka pun berjalan menyusuri kerumunan orang. Gadis tersebut sibuk menoleh kekiri dan kekanan untuk mencari orang tuanya.

"Jangan lepaskan tanganmu dariku, ya" ucap Makoto sambil tersenyum.

"U...um"

"I...itai" lirih Makoto sambil mencengkram sebelah kakinya.

"D-daijoubu?" tanya gadis tersebut penuh rasa khawatir.

"U...um" balas Makoto sambil berusaha tersenyum.

"Jangan berbohong seperti itu!" seru gadis tersebut. Dengan cepat ia pun berjongkok tepat didepan kaki Makoto.

Ternyata sebelah lutut Makoto terluka.

"Lihat! Lutumu berdarah! Tunggu sebentar, ya" ucapnya. Lalu dengan cepat ia mengambil sebuah plester dari dalam tas kecilnya dan segera memasangnya tepat di lutut Makoto yang terluka.

All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang