Chapter 15

767 85 28
                                    

Tak lama kemudian, Haruka melepaskan ciumannya dari bibir (y/n). Jantung (y/n) tak mau berhenti berdegup kencang. Wajahnya seketika memerah. Ia tidak menyangka Haruka berani menciumnya seperti itu. Hal itu membuatnya semakin menyukai Haruka.

"H...Haru...-san. K...kenapa kau m...menciumku?" tanya (y/n) sambil merasa malu sekaligus gugup .

"Sebenarnya...aku..."

"Oi! Haruka!" teriak Rin sambil berjalan mendekati Haruka dan (y/n). Wajahnya benar-benar terlihat sangat marah.

"Rin! Tunggu sebentar!" teriak Makoto sambil berusaha mencegah Rin mengganggu Haruka dan (y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rin! Tunggu sebentar!" teriak Makoto sambil berusaha mencegah Rin mengganggu Haruka dan (y/n).

Tiba-tiba, Rin menarik kerah jaket Haruka dengan sangat kasar.

"Apa-apaan kau ini? Seenaknya saja berciuman dengan (y/n)" ucap Rin sambil menggertakan gigi-gigi hiunya.

(Y/n) benar-benar terkejut Rin tiba-tiba datang menghampirinya. Tubuhnya pun seketika mematung. Ia bingung harus melakukan apa sekarang.

"Kau kan hanya mantan kekasih (y/n). (Y/n) tidak ada hubungannya lagi denganmu" ucap Haruka ketus.

Perkataan Haruka tersebut membuat Rin semakin marah.

"BERISK KAU!" teriak Rin. Lalu ia mengayunkan sebelah tinjunya kearah pipi Haruka. Sehingga Haruka terjatuh ke tanah.

Mata (y/n) seketika terbelalak melihat Haruka yang terkapar di tanah. Spontan, ia langsung berlari mendekati Haruka.

"Haru-san! Kau tidak apa-apa? Haru-san!" seru (y/n) sambil membantu Haruka untuk duduk.

Rin berniat untuk memukul Haruka lagi. Dengan cepat, Makoto langsung menahan kedua lengannya agar ia tidak bisa menghampiri Haruka.

"Lepaskan, Makoto!" teriak Rin.

"Tenanglah, Rin! Kalian bisa bicarakan ini secara baik-baik!" seru Makoto sambil menenangkan Rin.

(Y/n) memandangi sebelah pipi Haruka yang sedikit membengkak karena dipukul oleh Rin. (Y/n) benar-benar sangat khawatir terhadap keadaan Haruka.

Haruka hanya memegangi sebelah pipinya sambil sedikit meringis kesakitan. Lalu ia melirik kearah wajah (y/n) terlihat sangat cemas. Matanya seketika berbinar saat melihat wajah (y/n).

"Kau bisa berdiri?" tanya (y/n) sambil membantu Haruka berdiri.

"Um" jawab Haruka singkat.

Sontak, (y/n) merasa sangat marah. Ia langsung berjalan kearah Rin.

Tiba-tiba, (y/n) menampar sebelah pipi Rin. Rin benar-benar terkejut dengan apa yang dilakukan (y/n). Begitu pula dengan Makoto dan Haruka. Mereka tak menyangka (y/n) berani melakukan itu.

"Apa-apaan kau ini?! Tadi kau tiba-tiba memintaku untuk kembali kepadamu! Sekarang kau tiba-tiba memukul Haru-san. Apa masalahmu?!" teriak (y/n) dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang