Chapter 19

450 67 23
                                    

Makoto menatap kedua bola mata (y/n) yang berkaca-kaca. Ia benar-benar merasa khawatir terhadap (y/n). Hal tersebut membuat kedua pipi (y/n) menjadi merah merona. Menyadari hal itu, Makoto langsung melepas tangannya dari wajah (y/n). Ia pun jadi malu sendiri.

"G...gomen. A...aku tidak bermaksud....etto..." ucap Makoto terbata-bata sambil memikirkan alasan kenapa ia tiba-tiba melakukan itu.

(Y/n) pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

"T...tidak apa-apa kok, Makoto-san"

"Oh iya, ngomong-ngomong, kenapa kau menangis?"

"Ah...ini...etto..."

Sambil duduk di kursi tepi jalan, (y/n) pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Makoto.

"Sokka. Jadi begitu" reaksi Makoto setelah mendengar penjelasan dari (y/n).

(Y/n) pun menganggukkan kepalanya.

Aku tidak menyangka. Ternyata Sousuke juga menyukai (y/n). Dia sampai berani mencium kakaknya sendiri. Berarti perasaannya bukan main-main, bukan?, pikir Makoto dalam hati.

"Aku benar-benar marah padanya. Sampai kapan ia baru bisa mengerti keadaan kami saat ini? Padahal aku sudah berusaha sebisa mungkin untuk menjadi kakaknya, kenapa ia tidak bisa menghargai perasaanku itu?"

Makoto hanya terdiam. Walaupun ia merasa sakit hati karena Sousuke juga ternyata menyukai (y/n), ia berusaha untuk menutupinya dan memikirkan solusi yang tepat untuk (y/n).

"Pasti ini sulit bagimu, (y/n)-san. Aku turut prihatin pada kondisimu saat ini. Aku bisa mengerti perasaanmu sebagai kakak. Seandainya aku bisa membantumu..."

(Y/n) pun tersenyum kearah Makoto.

"Arigatou ne, Makoto-san. Dengan mendengarkan keluh kesahku saja sudah membuatku sangat senang, kok"

"Iie iie. Aku memang benar-benar ingin membantumu. Hmm... untuk menjernihkan pikiranmu, bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar? Kau mau kan, (y/n)-san?"

"Um. Boleh juga. Ngomong-ngomong, kau habis berbelanja, ya?" tanya (y/n) sambil melirik kearah kantong kresek yang diletakan Makoto tepat di sebelah kakinya.

"Ah iya. Ini untuk makan malam hari ini" balas Makoto sambil bangkit dari duduknya dan segera meraih kedua kantong kresek tersebut.

"Sepertinya agak berat. Sini biar aku bantu bawakan"

"Eh? Tidak usah, (y/n)-san. Aku bisa membawanya sendiri"

"Tidak apa-apa. Ayo sini" ucap (y/n) sambil merebut salah satu kantong kresek dari tangan Makoto.

"Benar tidak apa-apa? Apa tidak berat?"

"Tidak, kok. Tenang saja. Aku sudah sering berbelanja seperti ini. Ayo kita pergi"

Akhirnya mereka pun sampai di rumah Makoto.

"(Y/n)-san, apa tidak berat? Ayo sini biar aku saja yang membawanya"

"Tidak apa-apa. Lagipula kita sudah sampai, kan?"

"I...iya juga sih. Hontouni arigatou, (y/n)-san. Maaf jadi merepotkanmu"

"Tidak, kok. Aku senang bisa membantumu" ucap (y/n) sambil tersenyum.

Makoto membalas senyuman (y/n) tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang