Epilogue

745 50 25
                                    

"Papa! Tolong gendong aku!"

"Hai...hai! Kemarilah!" seru Makoto sambil menggendong anak kecil tersebut.

"Yeay!!! Papa ga daisuki!" seru anak tersebut kegirangan sambil mengecup sebelah pipi Makoto.







Melihat pemandangan tersebut, (Y/N) hanya bisa terdiam mematung di tempat ia berdiri saat ini sambil melihat raut wajah kebahagiaan yang terpancar di wajah Makoto.

Rupanya selama ini kau masih hidup, Makoto. Hontoni yokatta...

Dan sekarang, kau sudah memiliki keluarga yang bahagia...

Memang sudah seharusnya orang sebaik dirimu untuk hidup bahagia

Walaupun kau tidak bahagia bersamaku,
aku ikut senang untukmu, Makoto.

Tanpa (Y/N) sadari, kedua pipinya sudah berderai air mata.

Entah perasaan apa yang harus ia rasakan saat ini, senang karena ternyata Makoto masih hidup, ataukah sedih karena Makoto ternyata sudah menikah dengan wanita lain.

Sesuatu yang pasti yang dirasakan (Y/N) saat ini adalah kesendirian. Kini ia benar-benar merasa sangat sendirian sekarang.

Mungkin ini semua memang balasan untukku atas semua kesalahan yang telah kulakukan...

Ini semua karena aku tidak bisa langsung memutuskan dengan siapa aku jatuh cinta...

Aku sudah menyakiti banyak lelaki di sekitarku...

Aku tidak pernah memberi kejelasan kepada mereka...

Ini semua salahku...

Aku pantas menerimanya...

Takdirku memang mengharuskan aku untuk hidup sendirian sekarang.

Namun aku yakin,

sekarang mereka semua pasti sudah memilih pasangan hidup mereka masing-masing...

Sama seperti yang Makoto lakukan saat ini...

Aku yakin mereka pasti sudah bahagia bersama keluarga mereka masing-masing.

Walaupun berderai air mata, (Y/N) masih bisa menunjukkan senyuman di bibirnya. Matanya masih tertuju pada Makoto yang sedang tertawa bahagia bersama anak dan istrinya tersebut.

"Kakimu masih terasa sakit, bukan?" tanya Makoto kepada anaknya.

"Asalkan papa yang menggendongku, aku pasti tidak akan merasa kesakitan!"

Lalu Makoto tersenyum manis kepada anak tersebut.

"Kau pasti lelah karena sudah menyetir, bukan? Sini, biar aku saja yang menggendongnya" ucap istri Makoto sambil mengulurkan tangannya kearah anak tersebut.

"Tidak apa-apa. Biar aku saja" balas Makoto sambil tersenyum. Lalu wanita tersebut membalas senyuman Makoto tersebut.

"Kalau begitu, ayo. Kita periksakan kakimu" ajak Makoto sambil tetap menggendong anak tersebut.

"Um!"

Lalu mereka bertiga pun berjalan menuju gedung rumah sakit.

Begitu melangkah beberapa langkah, ekspresi Makoto terkejut melihat keberadaan (Y/N) yang berdiri tak jauh darinya sedang menatap kearahnya. Sontak, (Y/N) pun merasa terkejut karena Makoto ternyata menyadari keberadaannya.

Dengan cepat, (Y/N) langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauh dari Makoto.

"T-tunggu!" seru Makoto.

All Alone With You (Free! chara x Reader) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang