29

2 0 0
                                    

Yogyakarta,

Lama sekali aku merenung sampai waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Suara jangkrik mulai terdengar. Sepi merasuki malamku. Para nyamuk mulai mendekatiku, mungkin ingin mengajakku bermain.

Aku Aquela, si gadis jomblo hadir di sini. Tempat di mana aku memulai karir dan berpisah dengan teman-temanku yang ada di Jakarta.

Setelah kurasa cukup untuk melihat bintang, aku pun memasuki kamar. Bersiap-siap untuk tidur. Tidak lupa berwudhu sebelum tidur.

Setelah pulang dari rumah sakit, aku pindah kuliah ke Yogya karena orang tuaku bekerja di sini. Sebenarnya aku sangat tidak kuat kehilangan orang-orang yang kusayang. Aku kangen Devika, Pak Rehan, Kak Jaxon, dan Davyn...

Setelah pindah, aku benar-benar tidak tahu bagaimana keadaan Davyn di sana. Kami lost contact begitu saja, yang aku tahu hanya Devika si bawel yang sekarang menjadi pemilik toko bunga dan cabangnya sudah dimana-mana. Selain itu, Devika juga menyediakan jasa florist untuk pernikahan, event, dan lain sebagainya.

Intinya dia sudah sangat sukses. Walaupun kubelum tahu siapa cowoknya yang sekarang. Siapa yang menyangka kalau Devika yang tidak peduli dengan cowok, malah gonta-ganti cowok? Ia sering curhat kepadaku tentang mantan-mantannya.

Huh, bicara soal cowok sekarang meresahkan bagiku.

Tidak kusangka ternyata memikirkan masa lalu menghabiskan waktu berjam-jam. Aku seperti flashback ke zaman Davyn dan teman-temanku. Ah sudahlah, kalau kuingat-ingat rasanya sangat menyakitkan.

Oh ya, sekarang aku tinggal di apartemen yang kubeli. Aku sendiri sekarang karena pekerjaanku di dekat sini. Sedangkan kedua orangtuaku, ia membeli rumah di daerah sini, dari apartemenku jaraknya sekitar empat kilometer, itu sebabnya aku memilih untuk membeli apartemen saja.

Untuk adikku Syifa, ia sekarang sedang kuliah di Universitas Gadjah Mada. Universitas ku saat di sini. Syifa tinggal di rumah orang tuaku, karena dari sana lebih dekat untuk ke campusnya. Sesekali ia pergi ke apartemenku. Jadi, intinya bolak-balik semaunya.

Itu mengapa terkadang aku merasa kesepian di sini. Kalau tak ada Syifa, paling gabutku hanya menonton YouTube di layar televisi. Itu juga sama saja, membosankan. Devika dan aku juga sangat sibuk, jadi aku dan ia jarang berkomunikasi. Sudah ya untuk malam ini, aku mau tidur.

( ╹▽╹ )

Pagi yang indah. Aku langsung bersiap-siap untuk pergi kerja. Morning routineku mencuci muka dengan berbagai skincare and memakai body scrub.

"Water."

Aku memakai Goggle Home yang bisa melakukan sesuatu hanya dengan berbicara. Aku memakai ini karena aktivitasku yang sibuk, jadi harus buru-buru.

"Stop." Keran pun otomatis tertutup sendiri.

Setelah membersihkan tubuh, aku pergi mengambil peralatan kerjaku, tidak lupa dengan kunci mobilnya.

Oh ya, kalian masih ingat Bobby, kan? Motor biru yang menjadi saksi perjuanganku. Ia kubawa dan kusimpan di ruangan seperti museum. Entahlah aku abadikan motorku ini.

Aku memakai outfit bertema white cream sekarang. Kira-kira visual dari sampingnya gini.

 Kira-kira visual dari sampingnya gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang