KRISTAL

929 68 6
                                    

•••


Sooyeon berlari menuju rumahnya yang dulu.

"Di mana kristal itu?" Dia mencari ke seluruh rumah, dan berhasil menemukannya.

"Di sini, benar. Sekarang aku hanya perlu mencari bagian yang lain. Ingat, Kanglim pernah menjatuhkannya di ... di dekat rumah gadis kecil itu dulu, tapi siapa gadis itu?"

Sooyeon mencoba mengingat-ngingat rupa sang gadis. "Dia berambut coklat, memiliki poni dan rambutnya dikepang satu. Matanya cokelat, bulat dan ...." Sooyeon terbayang wajah Hari.

"Benar! Gadis kecil itu adalah Koo Hari! Namun, aku harus kembali menyelam ke dalam danau hitam agar kekuatan kristal ini semakin kuat." Sooyeon mengangguk kemudian langsung berlari ke arah hutan.

---

"Hari, kau tak pulang?" Hyunwoo duduk di dekat Hari. Hari menggeleng.

Dia hanya termenung di sofa sedari tadi, matanya yang dihiasi garis hitam sudah seperti mata panda.

"Kau tak mengantuk?"

Lagi-lagi Hari menggeleng.

Sudah pukul 00.05, Hari masih di rumah Hyunwoo. Entah apa yang ia pikirkan.

"Aku tak baik-baik saja, ibu Sooyeon harus kembali," kata Hari sangat pelan.

"Huh? Apa katamu?" Hyunwoo baru 'memasang' kupingnya.

"Aku tak baik-baik saja, ibu Sooyeon harus kembali," ulangnya.

Hyunwoo menunduk, dia paham apa yang Hari pikirkan sekarang.

Bel rumah Hyunwoo berbunyi.

Hari tersadar. "Ibu Sooyeon! Aku akan membuka pintu." Dia sangat bersemangat.

Saat pintu dibuka, wajah Hari berubah kecewa.

Bukan Sooyeon yang datang, tapi ...

"Hai, Hari! Oh, wajahmu pucat. Kau seperti panda, ada apa denganmu?" tanya anak berambut pirang memakai jaket putih, yang tak lain adalah Leon.

Hari memutar badan dan kembali duduk di sofa.

Leon mengikutinya, kemudian berbisik pada Hyunwoo. "Hari kenapa?"

Hyunwoo menunjuk kamar tamu dengan dagunya.

Leon berjalan ke sana, dan setelah pintu dibuka.

"Ha ... astaga," katanya terkejut melihat tubuh Kanglim yang terbaring di ranjang.

"Pantas saja, aku mencium bau makhluk kekuatan hitam di sini. Sepertinya, jiwa makhluk itu mengambil alih sementara tubuh Kanglim." Leon kembali ke ruang tamu tempat Hari duduk.

"Aku tak baik-baik saja, ibu Sooyeon harus kembali."

"Leon, lihat. Hari selalu mengulang kalimat itu." Hyunwoo mendekati Leon.

Leon hanya memandang Hari sedih, ia tau apa yang Hari rasakan.

Kemudian dirinya tergerak untuk duduk di samping Hari, tangannya mengusap punggung gadis itu lembut.

Hari yang sadar menurunkan tangan Leon. "Jangan"

Leon menghela napas. "Kau pasti lelah, kan?"

"Jangan," ulang Hari sekali lagi, penuh penekanan.

Sekarang Leon kembali menatapnya sendu, tidak tahu harus melakukan apa untuk menolong Hari.

•••

Childhood Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang