CURAHAN HATI SEORANG HARI

915 63 17
                                    

"Hai, Hari!"

Hari menoleh ke arah suara, dia berharap itu adalah Kanglim. Namun, bukan. Ternyata itu Leon.

Hari yang sedang berjalan di trotoar itu menghampiri Leon.

"Hai," ucap Hari singkat.

"Kau sendiri? Biasanya kau bersa-"

"Tidak, dia ada urusan sepertinya. Lagi pula, Gaeun dan Hyunwoo juga sedang pergi. Entahlah, sekarang aku lebih sering sendirian."

Hari duduk di kursi yang ada di sana dengan wajah datar.

Leon mengikuti yang dilakukan Hari.

"Jadi, masih ada diriku bukan?" Sambil tersenyum.

Hari mendongak, menatap langit biru yang cerah. "Ya"

"Eh, matamu sembab. Kau habis menangis semalaman?" Leon meneliti.

Hari langsung menutupi wajahnya dengan rambut. "Ti-tidak ... hanya, hanya-"

"Jangan berbohong."

Leon mendekat. "Katakan sesuatu, apa yang terjadi sampai kau menangis?"

Di sisi lain, Kanglim merasa tidak enak kepada Hari berlari melewati jalan gang di sana. Mencari-cari Hari yang Kanglim yakin memang ada di situ.

Ketika Kanglim berhenti karena lelah, dia tak sengaja melihat dua orang duduk di kursi. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah orang yang sedang ia cari yakni Hari bersama saingannya, Leon.

Kanglim mematung, menatap erat mereka berdua.

"Aku rasa Leon benar-benar bisa menjaga Hari. Sepertinya sekarang aku bisa pergi dengan tenang."

Dia tersenyum tipis dan berbalik badan. Mengelap air mata yang ternyata telah jatuh di pipi kirinya, kemudian pergi menuju hutan.

"Aku ... Kanglim ...." Hari terisak.

"Di-dia bersama seorang gadis kemarin. Bukankah Kanglim itu tidak pernah dekat dengan gadis lain selain diriku? Namun, kemarin dia benar-benar berbicara dengan gadis itu seperti sudah lama kenal! Aku ... aku cemburu, Leon."

Hari mengusap air mata yang mulai mengalir deras.

"Dan kau juga tau, aku me-menyukai Kanglim. Aku pikir saat dia berbicara waktu itu di taman, dia akan mengatakan perasaannya. Tapi, dia hanya mengucap maaf dan maaf. Aku tak paham apa yang ia katakan. Kemudian dia memelu-" Hari memutuskan omongannya.

Leon merapatkan bibir, dia juga merasakan hal yang sama. Ketika orang yang dia suka bersama yang lain, tetapi orang itu tak menyadarinya.

"Hari, apa kau yakin kemarin yang kau lihat adalah Kanglim?"

Hari mengangguk.

"Apakah benar dia berbicara dengan seorang gadis?"

Hari mengangguk lagi.

Leon menghela napas. "Mungkin kau hanya salah paham."

Hari menoleh ke arah Leon. "Kau pikir seperti itu?"

"Ya, apa lagi kau baru saja melihatnya tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Hari tertunduk. "Tapi ... jika itu salah paham, mengapa sikap Kanglim berbeda padaku?"

Leon memiringkan kepala dan menatap Hari yang masih menunduk.

"Berbeda?"

"Berbeda." Hari mendongak, menempelkan kedua tangannya ke kursi.

"Dia seperti mengacuhkanku. Saat kupanggil dia tak merespon sama sekali."

"Hanya itu? Wajar saja, tak akan mungkin kita bisa selalu merespon orang, pasti dia melakukan kesalahan. Kecuali kalau kau dia acuhkan setiap kali."

Leon ingin membelai rambut Hari, tetapi menahannya.

"Sepertinya begitu, tetapi ... saat itu jarak kami dekat, bahkan aku sedikit berteriak tetapi dia tetap tak merespon. Ya ... dia memang sedang memainkan ponselmya, tetapi tetap saja! Apakah dia terlalu fokus sampai tak mendengar panggilanku??" Hari meneteskan air mata lagi.

"Eh sudah, sudah, jangan menangis terus. Seperti anak kecil saja."

Hari mengelap air mata itu lagi, kemudian berdiri.

"Terima kasih, Leon, akhirnya aku bisa mengatakan isi hatiku. Sampai jumpa."

Hari tersenyum dan mulai menjauh dari Leon, berjalan menuju sebuah toko untuk membeli sesuatu.

Leon memandang langit.

"Hari asal kau tahu, aku juga sedih. Kita merasakan hal yang sama, sayangnya kau tak menyadarinya."

Hmm menurutku si, ini cinta segitiga mirip The Secret of Angel alias True Beauty ya. Hari itu Jukyung, Kanglim itu Suho, dan Leon itu Seojun. Seojun selalu ada buat Jukyung pas sedih, iya ga si? Dia juga bisa bikin Jukyung ketawa dan ngelindungin dia pas Suho gaada. Tapi, endingnya Jukyung sama Suho. Karena mereka sebenernya udah ketemu dari kecil (maybe karena emg jodoh), dan banyak momen mesranya. Terus Jukyung sama Suho emang ada rasa satu sama lain. Mirip lah🚶apalagi Kanglim sm Suho sama² Ganteng+dingin dan jadi idola di sekolahnya. Akakskdjsjsjjsjsjsjsjs

Childhood Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang