Kaget, notif banyak bgt😭💞
•••"Eh, sekarang libur." Hari teringat, hari ini memang ada kegiatan untuk anak-anak kelas 9, persiapan ujian tentunya. Makanya, Hari sebagai anak kelas 8 libur.
Umur segitu sudah nempel bgt sama jodoh yh😓
"Tapi Kanglim bilang sekarang dia akan sekolah?" Hari berpikir, menyenderkan punggungnya di kursi.
"Mungkin maksud dia, dia akan mendaftar hari ini kepada kepala sekolah. Besok dia baru berangkat, seperti itu saja kau tak paham," ujar Jimi yang mendengar Hari berkata sembari menghidangkan makanan ke atas meja.
"Oh benar." Hari menepuk kepalanya sendiri, kemudian mengambil salah satu ikan yang Jimi goreng.
Dengan cepat Jimi menepis tangan Hari. "Tunggu ayah dan Doori bangun!"
"Aduh, iya iya." Hari merapatkan bibir dan menelan salivanya.
"Oh iya, Bu, kemarin Doori bilang dia terbangun karena dengkuran ayah. Ibu kan tidur di samping ayah, bagaimana tuh perasaan ibu?" tanya Hari basa basi.
"Ibu kebal dengan suara dengkuran, tapi ibu juga mendengkur." Jimi sedikit berpikir. "Aih, sudahlah. Untuk apa kau menanyakan itu?"
"Ibu ini, aku sedang mencari topik agar tidak hening!"
---
Gaeun tengah membuka sebuah buku, menopang dagunya di tangan kanan atas meja. Tapi ia tak membaca buku itu, dia maah melamun.
"Huu ... dingin." Gaeun memeluk dirinya sendiri.
"Ya sudah kau tunggu dulu, biar aku yang membereskan semuanya." Hyunwoo memberikan jaketnya pada Gaeun yang hanya memakai kaos lengan panjang.
"Lain kali bawa jaket!" sambungnya.
"Huh iya iya, heh jaketmu bau," kata Gaeun bercanda.
"Iya, tidak kucuci selama sebulan," jawab Hyunwoo ngawur sembari memasukkan sleeping bag-nya yang telah dilipat ke ransel.
"Jorok!" Gaeun bergidik.
"Heh, kalau begitu jangan pakai itu! Sini kembalikan!" Hyunwoo hendak mengambil jaketnya, tapi tangannya ditahan oleh Gaeun.
"Iya deh, maaf. Tapi jangan diambil lagi, aku masih kedinginan." Gaeun mengalihkan pandangan.
"Hilih." Hyunwoo menarik lengan jaket yang dipakai Gaeun, otomatis tubuh Gaeun ikut tertarik. Wajah mereka bertemu, jaraknya sangat dekat.
Gaeun melotot dan mendorong Hyunwoo sampai jatuh ke tanah. "Kau! Mengagetkanku saja!"
"Astaga." Hyunwoo berdiri. "Lupakan itu, ayo pulang."
Gaeun hanya mengangguk.
"Gaeun!" teriak seseorang dari luar jendela kamarnya.
Gaeun tersadar dari lamunannya tersebut, kemudian memilih melihat arah jendela.
Wajah Hari sedang menyeringai lebar terlihat jelasm
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Love [✓]
FantasyBerawal dari menyebut Kanglim sebagai anak sombong, kini Hari malah berusaha mendapat cinta darinya. Tanpa ia sadari, Kanglim ternyata memiliki perasaan yang sama. Kemudian datang makhluk yang terus mengusik kehidupan mereka, belum lagi dengan kesal...