Hari lari terbirit-birit menuju rumahnya, bak sedang dikejar makhluk saja.
"Memalukan! Hari bagaimana bisa kau mengatakan hal itu?!" Dia mengacak-acak rambutnya sendiri sambil terus berlari, dalam pikirannya hanya perasaan malu, malu, malu, dan malu.
"HUWEEEE...!" Hari mempercepat larinya, hingga sampai di rumah tepat saat ibunya, Jimi pulang.
Jimi yang melihat Hari memasuki halaman rumah, menahannya.
"Hei kau, dari mana?" tanya Jimi dengan tatapan tajam ke arah Hari.
Hari meneguk ludahnya kemudian menoleh. "Oh ... Ibu, hanya sedang lari pagi saja."
@kanglimxcaps
"Lari pagi? Jam 3 dini hari? Apakah ada?" Jimi menyipitkan matanya.
"Te-tentu saja ada, Ibu!" Hari tersenyum kemudian ingin masuk ke dalam rumah, tapi Jimi kembali menghentikannya.
"Ibu tahu kau berbohong." Dia mendekati Hari. "Dari mana saja kau?"
Hari menghela napas pasrah. "Rumah Hyunwoo," ucapnya perlahan.
"APA?! DI RUMAH ANAK ITU LAGI?? KAU SEMALAMAN DI RUMAH SEORANG ANAK LAKI-LAKI?!" bentak Jimi tak tahan.
Hari menutupi wajah dengan kedua tangannya dari amukan Jimi. "Tidak! Aku di sana pun ada alasannya! Temanku sedang sakit, dia ada di rumah Hyunwoo, aku harus merawatnya!" sahut Hari cepat.
Jimi menegakkan badan. "Jadi kalian tidak berdua saja?"
Hari mengangguk.
"Siapa temanmu yang sakit?" tanya Jimi lagi, memastikan.
"Kanglim— eh maksudku Ga-Gaeun, iya ... Gaeun yang sakit." Hari memejamkan matanya ketakutan.
"Hm, apakah Kanglim anak laki-laki yang pernah kemari bersamamu itu? Ya tidak apa-apa kalau begitu."
Hari membuka matanya, menghembuskan napas lega.
"BERARTI KAU SEMALAMAN BERSAMA 2 LELAKI?! APAKAH BAIK SEPERTI ITU?! KAU MASIH KECIL, HARI! IBU TAKKAN MEMBIARKANMU!" Jimi menjewer telinga Hari kencang yang dibalas dengan teriakan Hari.
"KYAAAAA ibu! Maafkan aku!"
---
Seperti biasanya─Hari, Gaeun, dan Hyunwoo berjalan menuju kelas setelah selesai istirahat. Mereka hanya makan sebentar, sisa waktunya untuk mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Love [✓]
FantasyBerawal dari menyebut Kanglim sebagai anak sombong, kini Hari malah berusaha mendapat cinta darinya. Tanpa ia sadari, Kanglim ternyata memiliki perasaan yang sama. Kemudian datang makhluk yang terus mengusik kehidupan mereka, belum lagi dengan kesal...