Sebuah cerita sisipan tentang keluarga Choi Kanglim.
•••
"Kau, bagaimana bisa terluka?" Sooyeon menangkap tubuh seorang pria yang hampir saja terjatuh di depannya.
Pria itu menggeleng lemas.
"Apa kau melawan makhluk itu lagi?!" Sooyeon cemas, dia memeluk pria yang tak lain adalah suaminya sendiri.
"Ibu!" panggil seorang anak kecil yang berlari menuju mereka berdua.
Sooyeon menoleh. "Oh, Kanglim. Ada apa?"
Kanglim kecil itu melirik ayahnya. "Ada apa dengan ayah?"
Sooyeon hanya menggeleng dan tersenyum. Kemudian membawa suaminya masuk ke rumah di tepi hutan.
Kanglim menggigit jarinya, lalu pergi ke belakang rumah. Dia terlihat mencari-cari sesuatu.
Dia pergi ke bawah sebuah pohon, mengambil kotak kecil yang sudah terlihat usang.
Dia duduk di tanah, membuka kotak itu.
Ada sesuatu seperti kristal di dalamnya, bersinar sangat terang! Tapi kristal itu seperti hanya separuh, ada bagian yang hilang.
Kanglim membawa kristal itu masuk ke rumah, ingin menemui ibunya yang sedang melakukan sesuatu.
Sooyeon duduk menyilangkan kedua kakinya, menangkupkan kedua tangan di dada kemudian menutup mata dan membaca sesuatu. Mungkin sebuah mantra? Sementara tubuh suaminya yang lemas berada di depannya.
Kanglim yang tadinya ingin menunjukan kristal itu hanya mengintip dari balik pintu.
Beberapa menit berlalu, Sooyeon membuka mata dan beranjak pergi keluar. Kanglim bersembunyi, lalu mengikuti Sooyeon.
Sooyeon berjalan menuju tengah hutan. Kanglim yang tidak takut dengan keadaan sekitar itu terus mengikutinya sembari masih memegang kristal dari kotak tadi.
Tiba-tiba dia tersandung dan jatuh, untung Sooyeon tidak mendengar suara yang ditimbulkan.
Kristal itu lepas dari tangan Kanglim, tapi dia mengambilnya kembali dan melihat ke arah depan.
"Ibu? Ibu ke mana?" Kanglim mengedarkan pandangan ke sekitar, tapi tak melihat jejak ibunya lagi. Kini dia sendiri, di tengah hutan.
Sedangkan Sooyeon, berhasil menemukan sebuah tempat. Tempat yang terdapat sebuah danau dengan air berwarna coklat kehitaman. Di tepiannya ada banyak bunga-bunga berbentuk aneh yang entah apa namanya.
Sooyeon mencelupkan kakinya ke air dalam danau itu, kemudian terus berjalan dan berjalan sampai seluruh tubuhnya tidak terlihat sama sekali.
Dia menyelam, menuju bagian dasar danau dengan berbekal kekuatan mantra yang ia miliki.
Kembali di sisi Kanglim.
Dia berjalan sambil terus melihat-lihat sekitar yang hanya dipenuhi pohon dan semak itu, berharap menemukan ibunya.
Tapi nihil, sudah setengah jam ia berjalan dan mencari tapi tidak ada tanda-tanda ibunya berada di situ.
Tidak seperti anak kecil pada umumnya yang pasti ketakutan jika berada di hutan sendiri, Kanglim sangat berani. Dia bahkan memasuki semak-semak demi mencari ibunya, dia sangat ingin tahu apa yang akan Sooyeon lakukan.
Kanglim terkena gores ranting-ranting dan tersandung berkali-kali. Namun, dia terus berjalan, sampai malam tiba.
Dan di malam itulah, Sooyeon yang sudah berjam-jam menyelam di dasar danau muncul kembali ke permukaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Love [✓]
FantasíaBerawal dari menyebut Kanglim sebagai anak sombong, kini Hari malah berusaha mendapat cinta darinya. Tanpa ia sadari, Kanglim ternyata memiliki perasaan yang sama. Kemudian datang makhluk yang terus mengusik kehidupan mereka, belum lagi dengan kesal...